Polda Sumut dan BNNP Tandatangani Kerja Sama Pemberantasan Narkoba, Kebijakan Pemberantasan Narkoba di Sumatera Utara, Apakah Efektif?

BLINKISS.ID, MEDAN

Polda Sumut dan BNNP Sumut melakukan penandatanganan kerja sama dalam pemberantasan masalah narkoba di wilayah Sumatera Utara.

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Panjaitan di Lobi Utama Mapolda Sumut, Selasa (31/10).

“Maksud dari kegiatan ini sebagai pedoman Polda Sumut dan BNNP Sumut dalam rangka pelaksanaan kerja sama memberantas narkoba di Sumatera Utara,” ujar Kapoldasu.

Agung mengungkapkan, tujuan dari penandatanganan kerja sama itu dalam meningkatkan pengawasan penanggulangan narkoba dengan pertukaran data serta informasi mengenai peredaran narkoba.

“Tentunya kerja sama ini diharapkan Polda Sumut dan BNNP Sumut dapat saling memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki dalam rangka melaksanakan rehabilitasi bagi pecandu penyalahgunaan atau korban narkoba,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Toga Panjaitan, mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan antara Polda Sumut dan BNNP Sumut dalam pemberantasan narkoba.

Kebijakan pemberantasan narkoba di Sumatera Utara merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah yang semakin meresahkan masyarakat. Meskipun program tersebut sudah berjalan selama beberapa tahun, tetapi tidak sedikit yang menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan.

Berbeda dengan pendapat Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Toga Panjaitan yang mengapresiasi kerja sama tersebut, ada juga pihak lain yang mengkritik kebijakan ini. Menurut mereka, masih banyak kasus penyalahgunaan narkoba yang belum terungkap dan angka pengguna narkoba yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Memang, dalam pemberantasan narkoba tidak bisa dikatakan berhasil hanya dengan melakukan penangkapan atau pengungkapan kasus. Namun, faktor edukasi dan rehabilitasi juga sangat penting dalam membantu pecandu narkoba untuk keluar dari lingkaran kecanduan tersebut.

Melalui kerja sama ini, diharapkan Polda Sumut dan BNNP Sumut dapat memaksimalkan upaya-upaya tersebut. Namun, apakah tujuan tersebut benar-benar dapat tercapai?

Dalam satu sisi, pemberantasan narkoba di Sumatera Utara memang memiliki perkembangan yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari BNNP Sumut, jumlah kasus pengungkapan narkoba pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 2,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dilihat dari sisi lain, angka penyalahgunaan narkoba masih sangat tinggi.

Menurut survei yang dilakukan oleh BNNP Sumut pada tahun 2019, terdapat sekitar 2 juta pengguna narkoba di wilayah Sumatera Utara. Angka ini menunjukkan bahwa program pemberantasan narkoba belum sepenuhnya berhasil mengatasi masalah yang ada.

Selain itu, upaya rehabilitasi untuk pecandu narkoba juga seringkali tidak berjalan dengan lancar. Banyak kasus dimana mantan pecandu kembali terjerumus ke dalam dunia narkoba setelah menjalani proses rehabilitasi.

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan dalam sistem rehabilitasi yang diterapkan. Tidak hanya itu, kurangnya pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya efektivitas kebijakan ini.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu ada upaya yang lebih holistik dan terintegrasi dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang terkait. Selain meningkatkan pengawasan dan penindakan, edukasi dan rehabilitasi harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pemberantasan narkoba.

Tidak hanya itu, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. Dengan adanya kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya narkoba, maka diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam memberantas masalah ini.

Kebijakan pemberantasan narkoba di Sumatera Utara memang telah berjalan, namun masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Diperlukan kerja sama dan sinergi yang baik dari seluruh pihak untuk mencapai sebuah solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah narkoba di wilayah ini. (Agung)