24 November 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Agustus 2024, Kredit Perbankan Tumbuh 11,04 Persen

2 min read

Blinkiss.id, Jakarta

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,40 persen secara year on year (yoy) di bulan Agustus 2024.

Menurut Perry Warjiyo, Gubernur BI, ada empat hal yang menopang pertumbuhan kredit selama Agustus 2024.

“Perkembangan ini ditopang dari sisi penawaran, selaras dengan minat penyaluran kredit yang terjaga, pendanaan cukup memadai, realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dukungan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial Bank Indonesia,” ungkap Perry lewat live streaming pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (18/9/2024)

Untuk poin terakhir, bahwa BI sudah menyalurkan Rp256,1 triliun untuk kebijakan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial.

Rinciannya, masing-masing untuk kelompok bank BUMN sebesar Rp116,6 triliun, kelompok bank umum swasta nasional Rp110,5 triliun, kelompok BPD Rp24,4 triliun, dan kantor cabang bank asing Rp2,6 triliun, lanjut Perry

“Insentif kebijakan likuiditas makroprudensial ini disalurkan kepada setiap sektor-sektor prioritas, yaitu hilirisasi minerba dan pangan, UMKM, sektor otomotif, perdagangan, listrik, gas, dan air, serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” paparnya

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit yang double digit ini, menurut Perry, juga disebabkan oleh permintaan yang baik dari korporasi. Spesifiknya, dari mereka yang bergerak di sektor padat modal. Namun, sektor korporasi di bidang padat karya masih perlu ditingkatkan.

Kredit rumah tangga juga dinilai masih tumbuh dengan baik, khususnya di sektor properti. Dan jika dikelompokkan berdasarkan penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh modal kerja, investasi, juga konsumsi.

“Kredit modal kerja tumbuh sebesar 10,75 persen (yoy). (Sementara) kredit investasi tumbuh 13,08 persen (yoy), dan kredit konsumsi tumbuh 10,83 persen,” terang Perry.

Adapun pertumbuhan pembiayaan syariah dan UMKM yang menyentuh angka 11,61 persen dan 4,62 persen. Dengan melihat pertumbuhan kredit hingga Agustus 2024, BI memproyeksi kredit hingga akhir tahun ini bisa menyentuh kisaran 10-12 persen.

“BI akan terus memperkuat implementasi kebijakan insentif likuiditas makroprudensial, terutama diarahkan kepada sektor-sektor yang mendukung penciptaan lapangan kerja, sektor yang menjadi pertumbuhan baru, sektor tersier, dan sektor yang dapat meningkatkan inklusivitas keuangan, termasuk kelompok kelas menengah ke bawah, dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,” sebutnya. (JB Rumapea)

Facebook Comments Box
Translate »