Sektor Jasa Keuangan JagaKetahanan di Sumut Tengah Melambatnya Prospek Ekonomi Global
2 min readBlinkiss.id, Medan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat bahwa sektor perbankan dan ekonomi di Sumut terus mengalami perkembangan yang positif.
Pertumbuhan kredit bank umum yang didorong oleh peningkatan pada sektor konsumtif, investasi, serta koorporasi mencerminkan stabilitas sektor perbankan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Kantor OJK Provinsi Sumut, Khoirul Muttaqien melalui pers rilis, Selasa (15/10/2024), Medan
Selain itu, perekonomian daerah yang didukung oleh peningkatan ekspor, investasi, serta konsumsi rumah tangga, meskipun tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi masih mempengaruhi beberapa sektor. Akan tetapi kenaikan harga komoditas utama memberikan dorongan bagi ekspor juga pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Namun untuk global, ketidakpastian ekonomi masih memengaruhi Sumut, terutama akibat konflik geopolitik juga lambatnya pemulihan ekonomi di Tiongkok, salah satu mitra dagang terbesar.
Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur di Tiongkok berada di zona kontraksi pada 49,3, yang menahan kinerja ekspor Sumut. Namun, harga CPO yang meningkat hingga USD 1.050 per metrik ton untuk mendorong ekspor komoditas ini dapat tumbuh 1,3% (yoy) setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan II 2024, ekonomi Sumut tumbuh sebesar 4,95% (yoy), meningkat dari 4,88% pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ekspor, impor, dan investasi, yang turut didukung oleh kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara dan harga komoditas utama seperti Crude Palm Oil (CPO).
Konsumsi rumah tangga, meski lebih moderat dengan pertumbuhan 5,40% (yoy), tetap menjadi pilar utama PDRB, menyumbang 51% dari total ekonomi.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumut yang didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 1,3% (yoy), yang pulih dari kontraksi di triwulan sebelumnya, berkat kenaikan harga CPO.
“Sektor-sektor utama menjadi penopang pertumbuhan ekonomi meliputi pertanian yang tumbuh 3,72% (yoy) berkat peningkatan produksi kelapa sawit dan normalisasi harga pupuk. Industri pengolahan juga tumbuh 4,44% (yoy), didorong oleh pemulihan harga CPO dan ekspor produk-produk berbasis komoditas,” paparnya.
Selain itu juga sektor konstruksi mencatat pertumbuhan 6,45% (yoy) karena proyek-proyek besar seperti PON XXI dan revitalisasi infrastruktur.
Sektor jasa keuangan tetap konsisten memberikan kontribusi positif dalam mendorong perekonomian Sumut, terutama melalui penyaluran kredit dengan dukungan terhadap sektor-sektor penggerak ekonomi utama seperti pertanian, industri, dan konstruksi.
Dengan stabilitas yang terjaga dan kontribusi yang signifikan dalam mendorong investasi serta konsumsi, sektor jasa keuangan diharapkan terus menjadi pilar utama memperkuat perekonomian daerah. OJK terus mendorong SJK agar berkontribusi menghadapi tantangan global dan membuka peluang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi Sumut.(JB Rumapea)