Menjelang Pemilu 2024, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Masih Stabil
2 min readBLINKISS.ID, MEDAN
Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) masih tetap terjaga berada di kisaran 5%. Hal ini terlihat saat pendaftaran kedua calon Presiden dan Wakil Presiden yang sudah mendeklarasikan diri maju dan sudah melakukan pendaftaran di KPU Pusat, namun satu Calon lagi belum mendaftar.
Dimana satu calon lagi yang belum mendaftarkan sebgai Calon Presiden dan Wakil Presiden, hal tersebut mengingat batas pendaftaran ke KPU berakhir pada tanggal 25 Oktober mendatang. Maka dalam waktu dekat ini semua calon diperkirakan telah siap untuk bertanding di Pilpres 2024 mendatang.
Demikian disampaikan Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin kepada BLINKISS. ID, saat dihubungi lewat WaashApp nya, Senin (23/10/2023) seraya menambahkan, ditengah situasi ekonomi yang tengah tidak menentu, tren laju pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ada satu kepastian yang akan menopang ekonomi dari sisi belanja masyarakat.
Kepastian itu adalah belanja partai yang akan meningkat, dimulai dari saat ini hingga hajatan Pemilu nantinya usai dilaksanakan.
“Calon legislatif maupun eksekutif yang akan bertarung dalam PEMILU nantinya akan lebih banyak berbelanja untuk keperluan kampanye. Sehingga aktifitas ekonomi masyarakat akan terdorong oleh belanja calon. Para calon yang bertarung nantinya akan berlomba untuk mendapatkan simpati maupun suara dari masyarakat,” ucapnya.
Menurut dia, kerja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024 (Semester 1) akan banyak terbantu dengan belanja musiman Pemilu. Pada dasarnya sejak memasuki tahun 2023, jika pemerintah tidak memberikan bantuan sosial, atau bentuk subsidi lainnya diluar subsidi BBM dan Listrik. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Sumut akan berada dikisaran 3.2% hingga 4%.
Akan tetapi, lanjut Gunawan pemerintah justru mengambil cara dengan mendorong belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Ekonomi digerakkan dengan belanja masyarakat yang ditopang dari kebijakan alokasi anggaran yang besar untuk konsumsi. Alhasil belanja masyarakat tetap mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sumut.
Dengan adanya Pemilu di tahun depan, ekonomi Sumut di kuartal ketiga secara tahunan memang berpeluang mengalami penurunan dibandingkan dengan kinerjanya di kuartal kedua sebesar 5.19% secara tahunan atau year on year. Perkiraannya akan berada di angka 4.9%-an. Namun di akhir tahun atau di kuartal keempat realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut diperkirakan akan meningkat dan mampu tumbuh dikisaran 5%.
Salah satu yang menekan pertumbuhan ekonomi Sumut adalah melemahnya kinerja ekspor seiring dengan penurunan harga komoditas unggulan dari Sumut. Akan tetapi disisi lainnya, belanja partai yang (caleg) dalam tren naik, ada bantuan pemerintah dalam bentuk pangan serta bentuk bantuan lain akan membuat laju pertumbuhan ekonomi di Sumut bisa berada dalam rentang 4.8% hingga 5.1%.
“Masih sangat bagus jika melihat ekspektasi pertumbuhan ekonomi negara di kawasan asia yang diproyeksi dikisaran 4.5% di tahun ini,” tutup Gunawan. (JB Rumapea)