PGN Subholding Gas Pertamina Raih 3 Proper Emas dan 6 Proper Hijau di Ajang Anugerah Lingkungan PROPER 2023
3 min readBlinkiss.id, Jakarta
PT PGN Subholding Gas Pertamina, meraih 9 penghargaan pada Ajang Anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta.
PGN bersama Anak Perusahaan memboyong 3 PROPER Emas dan 6 PROPER Hijau sebagai berikut:
PROPER EMAS
- PGN Kompresor Pagardewa – Operation & Maintenance Management PT PGN Tbk
- Pertagas Operation Kalimantan Area SKG Bontang – PT Pertamina Gas
- Pertagas Operation West Java area – PT Pertamina Gas.
PROPER HIJAU
- PGN Panaran – PT PGN Tbk SOR I
- PGN Cimanggis – PT PGN Tbk SOR II
- PT. PGN Tbk SOR III
- Pertagas Operation East Java Area – PT Pertamina Gas
- Pertagas Operation South Sumatera Area – PT Pertamina Gas
- PGN Saka Pangkah Limited.
Penyelenggaraan PROPER ini selaras dengan komitmen Subholding Gas Pertamina untuk meningkatkan kinerja beyond compliance di bidang Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial melalui program perusahaan yang mampu mewujudkan kemandirian masyarakat (Peringkat Emas) dan pengelolaan lingkungan secara proaktif (Peringkat Hijau).
“Capaian PGN Group pengelolaan lingkungan hidup dan sosial merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap komitmen pelaksanaan ESG termasuk pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi yang baik dengan mitra binaan, masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah daerah berperan besar terhadap capaian ini. Semoga tahun mendatang, kinerja operasi dan layanan PGN dapat terus ditingkatkan agar kebermanfaatan bagi masyarakat dapat semakin luas dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap perkembangan bisnis Subholding Gas Pertamina,” tambah Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, Kamis (21/12/2023), Jakarta.
Salah satu Penghargaan PROPER Emas diraih oleh PGN Kompresor Pagardewa melalui program inovasi sosial MAS TANI TAMPAN (Mandiri Siaga Petani Tangguh dan Mapan). Program ini berhasil mendorong kemajuan pertanian karet masyarakat Desa Pagar Dewa, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Program Mas Tani Tampan membantu masyarakat menemukan solusi kemajuan bagi petani karet Desa Pagar Dewa melalui berbagai kegiatan. Perkebunan karet di Desa Pagar Dewa sebesar 4.500 hektar dari total keseluruhan 7.520 hektar dan 71% warganya bergantung pada perkebunan karet. Terdapat kendala yang dialami oleh petani karet adalah dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, keterbatasan dalam mengelola pembibitan dan pembuatan pupuk organik khusus untuk karet. PGN membentuk Koperasi Tani Padetra Artomulyo agar bisa menyediakan pupuk dengan harga terjangkau.
Secara simultan, berbagai program lainnya telah dilaksanakan untuk mendukung pemberdayaan petani karet, antara lain pelatihan pembuatan pupuk organik disertai pelatihan pembibitan karet dengan memanfaatkan varietas unggulan dari Sembawa, Musi Banyuasin, Tabula Madu Lebah Klanceng, dan pelatihan pemadaman kebakaran dengan pengelolaan sumber air Danau Kemiri sebagai antisipasi karhutla di sekitar Desa Pagardewa.
“PGN dan Anak Perusahaan senantiasa merangkul berbagai pihak dalam pengembangan program inovasi sosial, antara lain instansi/lembaga pendidikan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), masyarakat sekitar wilayah operasi, dan pemerintah setempat,” ujar Arief.
Pada tahun-tahun mendatang, PGN beserta seluruh Anak Perusahaan akan terus berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya kontribusi perusahaan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nasional dan Holding Migas Pertamina. PGN Subholding Gas juga memiliki peran besar dalam memimpin transisi industri energi di Indonesia ingin terus menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan yang seimbang dengan kinerja ekonomi, kelestarian alam dan sosial kemasyarakatan.
PGN Group memegang komitmen program tanggung jawab sosial dan upaya-upaya penurunan gas rumah kaca seiring dengan banyak diangkatnya isu pemanasan global. (JB Rumapea)