BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Ekosistem Digital Pesantren

Blinkiss.id, Jakarta
Pesantren memiliki ekosistem sosial ekonomi yang berpotensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Lebih dari 41 ribu lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia serta aset yang dimilikinya, didukung kolaborasi lintas sektor melalui penguatan ekosistem digital, pesantren diharapkan dapat memperkuat daya saing sektor pangan halal sekaligus mendorong pemerataan ekonomi.
Demikian pesan yang mengemuka melalui acara Peluncuran Dukungan Ekosistem Holding Business Digital Pesantren terhadap Ketahanan Pangan, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12, Jumat (9/10/2025).
Acara yang menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat peran pesantren sebagai motor kemandirian ekonomi umat dan pilar ketahanan pangan nasional.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, dalam kesempatan menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap program penguatan ketahanan pangan dengan melibatkan peran pesantren. Gagasan ini sejalan program Asta Cita pemerintah untuk memperkuat sektor pangan nasional mengikutsertakan seluruh elemen bangsa, termasuk pesantren di seluruh nusantara.
Memberdayakan pesantren akan membuat lembaga ini tumbuh menjadi kreatif dan produktif sehingga berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi. “Melalui program ini, diharapkan pondok pesantren tumbuh, daerah tumbuh, ekonomi tumbuh”, sebut Zulkifli.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengatakan pesantren bukan hanya pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga kekuatan ekonomi umat yang mampu menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Melalui ekosistem digital, kita ingin secara berjamaah membangun pesantren agar tumbuh kokoh, berkah dan berkelanjutan,” sebut Destry.
Untuk memperkuat ekosistem ekonomi pesantren, BI menginisiasi pengembangan kelembagaan pesantren yaitu Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) dan Koperasi Digital Pesantren Nusantara.
BI juga mengembangkan virtual market “Pesantara” yang memfasilitasi transaksi antar pesantren, penawaran kerja sama, dan akses pembiayaan dari ekosistem Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dan lembaga keuangan syariah lainnya. Inisiatif ini sejalan dengan mandat BI dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.
Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, telah meluncurkan program Dukungan Ekosistem Holding Business Digital Pesantren, sebagai wujud nyata dukungan Pemerintah dan lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan. Program ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi bisnis antar pesantren sekaligus memperluas jaringan kemitraan dengan lembaga keuangan syariah, pemerintah, dan pelaku usaha. Melalui platform “Pesantara”, pesantren dapat memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, mengoptimalkan aset produktif, serta memperluas akses pembiayaan syariah.
Kontribusi pesantren dalam penguatan ketahanan pangan ini sejalan dengan komitmen BI dalam memperluas rantai nilai halal (halal value chain), khususnya di sektor makanan dan minuman halal. Pesantren menjadi penyedia pasokan pangan yang sesuai dengan prinsip halal perlu didukung dengan upaya pengolahan lebih lanjut yang memenuhi standar kehalalan dan berdaya saing global. Mendukung upaya tersebut, BI berkolaborasi dengan Islamic Chef and Culinary of Indonesia (ICCI), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan World Islamic Chef’s Association (WICS), menggelar Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) yang