Proyek Kereta Cepat Merah Putih: Revolusi Perjalanan Jakarta-Surabaya
2 min read
Jakarta, blinkiss.id – Indonesia memasuki era baru dalam sejarah transportasinya dengan proyek inovatif Kereta Cepat Merah Putih yang sedang dalam tahap riset. Proyek ambisius ini, yang diungkapkan melalui tayangan di kanal YouTube LPDP RI, merupakan kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRINS), PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, serta Departemen Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kereta Cepat Merah Putih diharapkan akan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui jalur utara, dengan rute yang melibatkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Proyek ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan kemandirian teknologi dalam negeri.
Menurut Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Agus Windharto, proyek ini bertujuan untuk menghadirkan perjalanan yang efisien dan cepat antara dua kota terbesar di Indonesia. Dengan kecepatan mencapai 230 kilometer per jam, perjalanan Jakarta-Surabaya yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam akan dipangkas menjadi hanya 3 jam 40 menit. Waktu tempuh yang sangat singkat ini menjadikan Kereta Cepat Merah Putih sebagai solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
“Argo Bromo Anggrek, yang sebelumnya memakan waktu 12 jam-13 jam untuk perjalanan Jakarta-Surabaya, sekarang dapat ditempuh dalam 8 jam. Namun, dengan kereta cepat ini, kami berharap perjalanan ini dapat diselesaikan hanya dalam 3 jam 40 menit,” ungkap Agus, sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube LPDP RI pada Jumat (6/10/2023).
Proyek ini direncanakan akan menyelesaikan tahap produksi pada tahun 2025 dan akan menjalani uji coba pada tahun 2026. Selain memberikan kemudahan dan kecepatan perjalanan, proyek Kereta Cepat Merah Putih juga membuka pintu bagi kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kawasan yang dilaluinya, serta memberikan dampak positif terhadap industri pariwisata dan konektivitas regional.
