Bawaslu Sumut Ajak Pemuda dan Praktisi Hukum Ikut Awasi Pilkada
2 min readBlinkiss.id, Dairi
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk Pelibatan Pemuda, Praktisi Hukum & Demokrasi untuk Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Kafe Dillys Pizza Andaliman, Sidikalang Dairi.
FGD yang dihadiri oleh mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus GMNI, HMI, PMII, KAHMI serta awak media ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda juga mahasiswa tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pemilu agar lebih sadar akan hak-hak politik serta pentingnya partisipasi dalam pemilihan serentak 2024, Selasa (22/10/2024)
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Sumut, Saut Boangmanalu menyampaikan bahwa kehadiran pemuda juga praktisi hukum tersebut sangat penting dalam berpartisipasi pada pemilihan serentak karena bisa secara bersama – sama belajar untuk mengawal demokrasi di Sumut.
“Bahwa pada kegiatan ini kita dapat melahirkan rumus-rumus serta resolusi untuk cara teknis pada pengawasan pemilihan serentak,” ujar Saut.
Melalui FGD lanjut dia dapat mencegah terjadinya pelanggaran di kabupaten Dairi, dimana pemuda dan praktisi hukum ikut serta terlibat melakukan pengawasan dengan cara MoU di Bawaslu Dairi.
“Bahwa apa yang kita lakukan ini adalah untuk menggairahkan pengawasan yang lebih kecil di setiap sudut masyarakat agar bangsa ini lebih baik ke depan, akan ada solusi bagi daerah terpencil untuk memberikan pendidikan politik,” jelasnya.
Akademisi DR. Robert Tua Siregar mengatakan dengan melibatkan para pemuda serta praktisi hukum diharapkan tentu semakin menguatkan dan mengeksplor pengawasan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Dairi.
Sehubungan keterbatasan yang dimiliki Bawaslu tentu tidak akan mampu sendiri dalam mengawasi seluruh tahapan. Fungsi pengawasan Pilkada secara serentak sebutya seraya menambahkan hal ini merupakan tugas bersama masyarakat. Partisipasi sangat di perlukan.
“Untuk proses pelanggaran semua ada prosedur yang harus dilakukan, sehingga seluruh temuan dan laporan masyarakat harus mampu mengetahui peraturan tersebut agar tidak keliru di lain waktu,” imbuhnya
Direktur Kolaborasi Anak Bangsa (Kolega) Psalmen Padang mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk bersama-sama mengawasi pemilihan serentak. Perbandingan jumlah daftar pemilih yang banyak tentu tidak akan bisa mengawasi secara keseluruhan. Peran pemuda di perlukan demokrasi di Indonesia yang sehat.
Tantangannya, pemuda saat ini kata dia kurang memiliki kesadaran akan politik, kurangnya mengetahui tentang kandidat konstestan, kurangnya akses informasi serta ketidakstabilan sosial politik serta kurangnya keterlibatan partisipasi politik.
“Jadi sebagai solusinya, kampanye kesadaran dan pendidikan, penggunaan teknologi dan medsos, kolaborasi dengan organisasi lokal untuk mengawal demokrasi di Indonesia,” tutup Psalmen. (JB Rumapea)