KPU Sumut Rakoor Bersama BMKG Wilayah Sumatera Utara Sebagai Persiapan Pilkada 2024

BLINKISS, Medan
Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 pada 27 November mendatang, diperkirakan akan terjadi hujan, banjir dan longsor di beberapa wilayah yang ada di Sumatera Utara (Sumur).
Kondisi yang berpotensi terjadi hingga sampai penghitungan suara.
Hal itu terungkap lewat rapat koordinasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah Sumatera Utara, dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di KPU se-Sumut untuk Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota 2024, Kamis (21/11/2024)
Ketua Tim BMKG Medan, Ramos Lumban Tobing menyampaikan pada bulan November (saat pencoblosan 27 November hingga penghitungan) potensi curah hujan di Sumut mengalami peningkatan. Dipaparkan, pada seminggu ke depannya hujan turun dengan intensitas ringan.
Pada Pilkada serentak 2024, beberapa daerah berpotensi banjir, hingga terjadinya longsor. Untuk itu, agar informasi yang disampaikan BMKG menjadi antisipasi bagi KPU Sumut hingga tingkat Kabupaten dan kota. Salah satunya kawasan berpotensi banjir dan longsor akan terjadi di Kabupaten Langkat, Labuhanbatu, dan Madina.
Dari sisi geografis, ada beberapa daerah yang perlu perhatian khusus untuk penyaluran logistik penghitungan suara agar bisa tepat waktu. Seperti Nias, Madina yang Medan geografisnya terbilang ekstrem.
“Prediksi biasa malam hingga dinihari secara klimatologi hujan, atau pagi dinihari. Itu ciri khasnya hujan di bulan ber-bet,” ucapnya.
Ketua KPU Sumut, Agus Agus Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan, rakor dengan BMKG memberikan informasi keadaan iklim dan pemetaan kondisi cuaca yang sangat penting kepada penyelenggara, karena berkaitan dengan waktu jadwal yang sudah ditetapkan. Khususnya soal distribusi logistik pemungutan suara yang harus sudah sampai ke Tempat Pemungutan Suara 1 hari sebelum pelaksanaan.
Lanjut Agus Arifin, dengan rakor yang diikuti KPU jajaran se-Sumut ini, diharapkan seluruh penyelenggara mampu memprediksi hal-hal teknis menjelang pencoblosan serentak 2024, baik itu waktu pendistribusian, solusi TPS alternatif bila terdampak bencana. Sehingga tidak ada perencanaan pelaksanaan terkendala cuaca.
“Hasil Rakor ini dihadiri KPU jajaran se-Sumut, tadi disampaikan pemaparan dari BMKG terkait kondisi cuaca dan kerawanan bencana yang berpotensi terjadi di bulan November, yang notabene seminggu jelang pencoblosan tangga 27 November dan penghitungan suara,” imbuhnya.
“Dari paparan BMKG itu pihak penyelenggara mendapat informasi penting, jadi pihak penyelenggara bisa mengatur waktu untuk distribusi logistik ke TPS untuk pemungutan dan penghitungan suara sehari sebelum hari H. Karena distribusi wajib clear sebelum hari H, tidak boleh lewat. Daerah yang jadi perhatian terdampak cuaca ekstrem tadi disampaikan di Langkat, Labuhanbatu, dan Madina, Nias. Dari 22-26 November sudah bisa Dikira-kira kapan mulainya,” jelas Agus Arifin.
Agus Arifin berharap kepada seluruh tim penyelenggara betul-betul mempersiapkan waktu pendistribusian logistik tepat waktu. Dan sudah merencanakan TPS alternatif bila ada TPS yang terdampak bencana banjir atau longsor. (JB Rumapea)