KORMI Medan Sesalkan Perlakuan Diskriminatif Saat Audiensi ke Wali Kota Medan
Medan, BLINKISS – Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Medan menyatakan kekecewaannya atas perlakuan yang diterima saat menghadiri audiensi di Kantor Wali Kota Medan, Rabu (9/4/2025). Audiensi yang sebelumnya dijadwalkan secara resmi mendadak dibatalkan tanpa kejelasan, meski pengurus telah menunggu selama berjam-jam.
Sekretaris KORMI Medan, Benny Hidayat Pane, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan surat permohonan audiensi sekitar satu bulan lalu. Setelah melalui proses, undangan audiensi diterima melalui pesan WhatsApp dari staf Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemko Medan, dengan jadwal pukul 13.00 WIB dan batas kehadiran lima orang.
“Semua prosedur kami ikuti. Nama-nama pengurus diverifikasi oleh petugas keamanan dan kami diminta menunggu karena wali kota masih ada kegiatan. Tapi setelah lima jam, kami tidak juga dipanggil,” kata Benny dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (10/4/2025).
Ironisnya, kelompok masyarakat lain yang dijadwalkan beraudiensi pada pukul 14.00 WIB dan 16.00 WIB justru dipanggil lebih dulu, sementara rombongan KORMI diabaikan. Upaya konfirmasi kepada ajudan wali kota juga tidak membuahkan hasil, karena disebutkan wali kota ada kegiatan di luar.
“Kami menilai ini bentuk perlakuan yang tidak adil. Kalau memang tidak bisa menerima kami, seharusnya dijadwalkan ulang, bukan dibiarkan menunggu tanpa kepastian,” ujarnya.
KORMI Medan menilai sikap tersebut bertentangan dengan prinsip pelayanan publik dan visi “Medan Berbudaya” yang selama ini digaungkan. Organisasi ini berharap Pemko Medan lebih profesional dan terbuka dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat.
“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Pemerintah seharusnya menjadi contoh dalam menghargai waktu dan komitmen masyarakatnya,” tutup Benny.
Hingga berita ini diterbitkan, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, belum memberikan tanggapan atas peristiwa ini. Upaya konfirmasi yang dilakukan redaksi juga belum berhasil (Agung)
