OJK Lindungi Konsumen Melalui APPK
2 min readBlinkiss.id, Medan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kurun waktu 12 tahun telah mengambil langkah-langkah konkrit untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Hal tersebut merupakan salah satu untuk mengembangkan Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) yang di-launching pada Januari 2021 yang lalu. APPK itu bisa diakses melalui kontak157.ojk.go.id yang merupakan sistem berbasis web.
“Itu dapat diakses oleh seluruh pihak secara daring. Layanan Utama APPK juga dapat digunakan oleh konsumen maupun masyarakat, yaitu layanan pertanyaan, informasi dan pengaduan,” beber Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 5 Sumbagut, Wan Nuzul Fachri, Rabu (6/12/2023) di Medan.
Lanjut Wan Nuzul merinci, selama Januari hingga Oktober 2023, OJK telah menerima sebanyak 8.226 permintaan layanan yang berasal dari masyarakat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) Permintaan ini terdiri dari 6.464 pertanyaan, 840 permohonan informasi, dan 922 pengaduan.
“OJK juga terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Sumut”, imbuhnya.
Berharap, program edukasi keuangan yang proaktif dapat memberi dampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang manfaat dan risiko keuangan serta dalam mengelola keuangan. Inisiatif ini juga turut memperkenalkan penggunaan layanan keuangan digital seperti digital banking dan financial technology (fintech) dalam rangka menciptakan suasana inklusif dan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan sektor keuangan, harapnya.
Untuk itu, sambung Wan lagi, pada bulan November adalah merupakan bulan ulang tahun OJK yang diwarnai dengan roadshow literasi keuangan. Selama bulan itu juga, Kantor OJK Regional 5 Sumbagut telah menggelar program edukasi keuangan yang mencakup berbagai wilayah di Sumut, dengan melibatkan total 1400 peserta.
“Sebagai tuan rumah pertama yakni Kabupaten Deli Serdang, di mana OJK memberikan edukasi perencanaan keuangan dasar yang dihadiri oleh kalangan aparatur sipil negara, UMKM, dan ibu rumah tangga,” jelasnya.
Kemudian disusul, Kota Tanjung Balai dan Dairi yang fokus pada perencanaan keuangan dini untuk pelajar. Sedangkan Kota Medan menjadi tempat digelarnya edukasi terkait digitalisasi perbankan.
Selain itu, OJK juga menyoroti Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan program waspada investasi dan pinjaman online ilegal, khususnya untuk UMKM dan kelompok tani, sebagai upaya dalam meningkatkan literasi keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko keuangan yang merugikan.
“Selama 12 tahun, OJK turut berperan memperkuat fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara nasional maupun regional, khususnya di Sumut,” sebutnya.
Dengan berbagai upaya tersebut lanjut Wan Nuzul, OJK terus mendorong pertumbuhan sektor jasa keuangan, memberikan perlindungan konsumen, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Sumut.
“Perjalanan sebagai cerminan komitmen OJK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, dengan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Kantor OJK Sumbagut terus berperan untuk membentuk perkembangan ekonomi di Sumut dan berkontribusi pada pembentukan sistem keuangan yang tangguh,” paparnya mengakhiri. (JB Rumapea)