Dr. Naslindo Sirait: Inovasi dan Kolaborasi, Kunci Kemajuan Koperasi di Era Digital
2 min read![](https://blinkiss.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250206-WA0002-1-1024x768.jpg)
Medan, BLINKISS – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, koperasi dituntut untuk terus beradaptasi agar tetap relevan. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo Sirait, menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi sebagai faktor utama kemajuan koperasi. Hal itu ia sampaikan dalam pelatihan Fundamental Koperasi yang digelar oleh Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia (KPI) di Aula PLUT, Gedung PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (5/2/2025).
Menurut Naslindo, koperasi harus mampu berinovasi dalam produk dan layanan, mengadopsi teknologi digital, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). “Kalau koperasi ingin berkembang, harus berani keluar dari cara lama. Digitalisasi dan kolaborasi adalah kunci agar koperasi bisa bertahan dan bersaing,” ujarnya.
Naslindo mencontohkan bagaimana teknologi bisa meningkatkan efisiensi koperasi, mulai dari manajemen berbasis digital hingga pemanfaatan fintech seperti peer-to-peer lending dan crowdfunding. Menurutnya, koperasi yang enggan beradaptasi dengan perkembangan zaman akan sulit bertahan.
“Dulu, koperasi identik dengan sistem manual dan administrasi yang berbelit. Sekarang, semua bisa dipermudah dengan teknologi. Koperasi harus mulai mengadopsi sistem digital agar lebih efisien dan transparan,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti model koperasi multipihak yang memungkinkan berbagai elemen masyarakat bergabung dalam satu wadah usaha. Model ini dinilai lebih fleksibel dan adaptif dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Dalam paparannya, Naslindo menegaskan bahwa kolaborasi bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan. “Tidak bisa lagi jalan sendiri. Dengan bekerja sama, koperasi bisa memperluas jaringan, memperkuat posisi, dan menciptakan nilai tambah,” katanya.
Ia mencontohkan beberapa koperasi yang sukses karena membangun kemitraan strategis, seperti Kopontren Al-Ittifaq yang menggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usaha.
Keberhasilan koperasi tidak hanya bergantung pada inovasi dan teknologi, tetapi juga pada kualitas SDM dan kepemimpinan yang kuat. Menurut Naslindo, pengurus koperasi harus memiliki visi yang jelas, memahami tata kelola yang baik, serta mampu membimbing anggota dalam mencapai tujuan bersama.
“Pemimpin koperasi harus berpikir maju, tidak hanya mengelola keuangan dan operasional, tapi juga mampu menciptakan terobosan baru,” tambahnya.
Salah satu peluang besar bagi koperasi di era digital adalah sektor jasa. Naslindo menyebutkan bahwa koperasi bisa berkembang di bidang percetakan, periklanan, media, hingga pelatihan dan sertifikasi.
“Koperasi tidak harus terpaku pada bisnis konvensional. Ada banyak peluang di sektor jasa yang bisa digarap, asal mau beradaptasi,” katanya.
Ketua Koperasi KPI, Devis Abuimau Karamoy, menyambut baik pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat koperasi yang berbasis pada komunitas pers. Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah dalam mendorong penguatan koperasi di Sumatera Utara.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana koperasi bisa berkembang di era digital. Dengan bimbingan dari pemerintah dan dukungan sesama anggota, kami optimis koperasi KPI bisa semakin maju,” ujarnya.
Dengan perubahan yang semakin cepat, koperasi di Sumatera Utara diharapkan dapat terus berinovasi, berkolaborasi, dan memanfaatkan teknologi untuk tetap bertahan dan berkembang. (Agung)