22 Juli 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

KPPU bersama Disperindag Provinsi Sumut Sidak Perusahaan Kemasan, Fokus Awasi Distribusi Beras

MEDAN, Blinkiss.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) I bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara dan Bulog Kanwil Sumut melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua perusahaan kemasan produsen beras, yakni Usdama dan PT Bintang Terang Lestari Abadi, Senin (21/7/2025).

Sidak dilakukan menindaklanjuti pernyataan Satgas Pangan Polri terkait adanya sepuluh produsen beras yang tidak sesuai dengan regulasi.

Kepala Kanwil I KPPU Ridho Pamungkas memimpin sidak bersama Wakil Pimpinan Perum BULOG Kanwil Sumut, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut Charles Situmorang, serta pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin.

Di lokasi Usdama Tembung, diperoleh informasi bahwa perusahaan ini hanya melakukan pemisahan dan pengemasan beras. Prosesnya meliputi pemisahan menir, kotoran (broken), serta pemeriksaan kadar air sebelum dikemas ke dalam tiga merek, yakni Golden Number (biru dan merah), serta Cupang.

“Kami tidak memproses gabah jadi beras. Tapi kami memisahkan kotoran, menir juga kadar air lalu mengemasnya ke dalam kantong plastik,” ujar Hendra, Penanggung Jawab dan Pengawas di Usdama.

Hendra menambahkan, pihaknya hanya menjalankan proses rice to rice, yaitu membeli beras dari Jawa dan Sulawesi, kemudian memproses dan mengemasnya. Beras yang telah dikemas dijual ke swalayan dan juga ke wilayah seperti Sibolga, dengan harga Rp152.000 per 10 kg atau Rp15.200 per kg.

“Kami tidak pernah beli beras dari Sumut. Dulu pernah dari Aceh, tapi sekarang tak ada lagi,” tambahnya.

Saat ditanya terkait varietas beras yang dijual, Hendra menjelaskan bahwa mereka hanya menjual tiga merek tersebut dan belum memahami secara spesifik perbedaan antara beras premium dan medium. “Perbedaan beras premium dan medium apakah karena broken atau kadar airnya. Soal rasa kayaknya sama saja,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pasokan beras saat ini berkurang. “Untuk retail dan swalayan pun kita jatah–jatah, seperti ke Berastagi, Maju Bersama, dan Suzuya,” jelasnya.

Harga jual ke pasar untuk ketiga jenis beras itu sama, yaitu Rp152.000 per 10 kg. Jika dijual di swalayan, harganya sekitar Rp154.000 per 10 kg. Pihak swalayan pun tidak bisa menaikkan harga sembarangan karena terikat aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Kapasitas produksi Usdama disebut mampu mencapai 50 ton.

“Sejauh ini masih aman, belum ada oplosan,” tegas Hendra. (JBR/15)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »