20 September 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

TPPS Samosir Bersama Sumut Rakor Monev Implementasi Tindak Lanjut Intervensi Sasaran

2 min read

Blinkiss.id, Samosir

Guna mendorong Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024, TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Samosir bersama TPPS Provinsi Sumatera Utara (Provsu) melaksanakan Rapat Koordinasi dengan agenda Monitoring juga Evaluasi Implementasi Tindak Lanjut Intervensi Sasaran.

Rakor dibuka oleh Ketua TPPS Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM di aula Kantor Bupati Samosir.

Rakor dihadiri oleh TPPS Sumut diwakili M. Yusuf Nasution, S.Farm, Apt bersama Tim, hadir juga Pabung Kodim 0210/TU G. Sebayang, Kapolres Samosir diwakili Kasat Binmas AKP. H. Rajagukguk, Asisten II, Kadis P3APPKB, Ketua TP. PKK, Pimpinan OPD, Camat, Kepala Puskesmas se- Samosir, Koordinator PLKB se-Kabupaten Samosir dan TA (Technical Assistant) Satgas Stunting Kabupaten Samosir, Selasa (6/8/2024)  

Wakil Bupati (Wabup) Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM melalui arahannya mengatakan pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen yang kuat dari semua stakeholder. Intervensi serentak pencegahan stunting merupakan aksi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin. Kabupaten Samosir telah melaksanakan gerakan pengukuran serta intervensi serentak pencegahan stunting yang dimulai pada bulan Juni sampai bulan Oktober 2024.

“Tujuan dari gerakan intervensi serentak ini adalah meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu untuk melakukan deteksi dini masalah gizi yang dilanjutkan dengan edukasi terkait pencegahan stunting, serta melakukan tindakan intervensi segera kepada sasaran yang mengalami masalah gizi berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas”, ucap Martua.

Martua menekankan pentingnya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan, agar tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi yang efektif dan tepat sasaran.

Selanjutnya, TPPS Sumut melalui M. Yusuf Nasution, S.Farm, Apt memaparkan materi terkait Tindak Lanjut Gerakan Intervensi pada Balita Bermasalah Gizi, KRS, dan Super Prioritas Samosir.

M. Yusuf menguraikan, dari hasil pelaksanaan intervensi serentak di Samosir ada beberapa masalah dalam kegiatan ISPS diantaranya ada perbedaan yang signifikan antara prevalensi stunting berdasarkan SKI 2023 (22,40%) dengan prevalensi stunting berdasarkan hasil e-PPBGEM Juni 2014 (30,58%). Kemudian jumlah kader terlatih masih sangat rendah yaitu 120 (10.44%) dimana terdapat sebanyak 1.030 (09,56%) yang belum terlatih.

Selain itu rendahnya realisasi BOK PMT lokal yaitu 5,84% per tanggal 21 Juli 2004, alat antropometri sebanyak 230 belum ter kalibrasi, dan masih rendahnya intervensi pada balita bermasalah gizi dalam intervensi serentak pada Juni 2024 yaitu 123 (3,70%). (R Simbolon)

Facebook Comments Box
Translate »