Pendapatan Bunga Bersih BNI Susut Sebesar 7,43 Persen yoy
2 min readBlinkiss.id, Jakarta
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) PT Bank Negara Indonesia/BNI (Persero) Tbk, menyusut sebesar 7,43% year-on-year (yoy) menjadi Rp19,07 triliun di semester I/2024, dari sebelumnya Rp20,6 triliun pada semester I/2023.
Penyusutan NII disebabkan beban bunga yang membengkak 35,17% yoy menjadi Rp13,1 triliun dari sebelumnya Rp9,69 triliun. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun susut dari 4,58% pada Juni 2023 ke level 4,02% pada Juni 2024
“Meski begitu, laba bank terdorong oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang meningkat 5,74% yoy menjadi Rp4,96 triliun pada semester I/2024 dari sebelumnya Rp4,69 triliun,” demikian keterangan Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini di kutip Jumat (23/8/2024).
Pada semester I/2024 BNI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,7 triliun atau tumbuh 3,8%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp10,3 triliun yoy. Pendapatan lainnya pun tumbuh signifikan 27,03% yoy menjadi Rp2,86 triliun dari sebelumny Rp2,25 triliun.
Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pun menyusut dari Rp4,53 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp3,38 triliun pada semester I/2024. Seiring dengan kenaikan kredit, aset pun ikut terkerek menjadi Rp1.072,45 triliun pada Juni 2024 naik 4,62% yoy dari Rp1.025,09 triliun pada Juni 2023.
Berdasarkan presentasi keuangan, pada semester I/2024, BBNI tercatat menyalurkan kredit senilai Rp726,98 triliun, naik 11,71% YoY dari Rp650,77 triliun. Dengan himpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 0,96% YoY dari Rp765 triliun menjadi Rp772,32 triliun.
Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 2,51% yoy menjadi Rp545,69 triliun dari sebelumnya Rp532,34 triliun. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross juga turun menjadi 1,98% dari 2,45%. NPL net juga stagnan di level 0,62%. (JB Rumapea)