25 November 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut Disorot. Tanpa Layanan Juru Bahasa Isyarat, Akses untuk Masyarakat Tuli Terabaikan

2 min read

Medan, BLINKISS – Sejumlah masyarakat yang menyaksikan siaran langsung (live) pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 Aceh-Sumut pada Senin malam (9/9) di Provinsi Aceh mempertanyakan tidak adanya layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) dalam acara tersebut. 

Padahal, siaran langsung pembukaan PON XXI yang disiarkan secara nasional ini seharusnya memberikan akses yang memadai bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Seharusnya, pihak panitia acara di Aceh – Sumut memperhatikan hal ini agar masyarakat Tuli di Indonesia juga mendapatkan akses yang setara,” ujar salah seorang penonton di Stadion Baharoedin Siregar, Jalan Medan-Tebing Tinggi, Komplek Pemerintahan Deli Serdang, Lubuk Pakam, Provinsi Sumatera Utara.

Pantauan media di Stadion Baharoeddin Siregar menunjukkan bahwa tiga layar videotron yang menyiarkan langsung pembukaan PON XXI Aceh-Sumut tidak menyertakan layanan JBI.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, Ilyas Sitorus, saat dikonfirmasi mengenai hal ini, menyatakan penyesalannya atas tidak tersedianya layanan JBI pada acara nasional tersebut. 

Menurut Ilyas Sitorus, kehadiran juru bahasa isyarat memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:

1. Memfasilitasi komunikasi: Juru bahasa isyarat membantu individu dengan gangguan pendengaran atau tuli berkomunikasi dengan orang lain dengan menerjemahkan pesan verbal ke dalam bahasa isyarat.

2. Mengurangi kesenjangan komunikasi: Layanan JBI mengurangi kesenjangan antara individu dengan gangguan pendengaran atau tuli dan lingkungan sekitarnya, memungkinkan mereka berpartisipasi aktif dalam percakapan dan acara lainnya.

3. Meningkatkan inklusi sosial: Juru bahasa isyarat memungkinkan individu dengan gangguan pendengaran atau tuli untuk lebih terlibat dalam kegiatan sosial seperti kuliah, seminar, dan konferensi.

4. Membantu di lingkungan kerja: Layanan JBI di tempat kerja memfasilitasi komunikasi yang lancar antara individu dengan gangguan pendengaran atau tuli dan rekan kerja, yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

5. Meningkatkan kesadaran tentang disabilitas pendengaran: Juru bahasa isyarat membantu meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh individu dengan gangguan pendengaran atau tuli, mempromosikan inklusi dan penghormatan dalam masyarakat.

“Dengan adanya juru bahasa isyarat, individu dengan gangguan pendengaran atau tuli dapat lebih mudah terlibat dalam berbagai kegiatan, baik sosial maupun profesional, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup mereka,” terang Ilyas Sitorus.

Ilyas Sitorus menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menyiapkan layanan JBI di Media Center Utama PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Sumatera Utara, Medan. (Agung)

Facebook Comments Box
Translate »