20 September 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Pembangunan Kota Solo: Kolaborasi Dana untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 min read

Blinkiss.id,Solo, 20 Oktober 2023 – Pembangunan yang pesat di Kota Solo, Jawa Tengah, saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Proyek-proyek tersebut disebut-sebut banyak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang menimbulkan banyak pertanyaan dan perdebatan di kalangan warga. Terkait hal ini, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan klarifikasi bahwa memang sebagian proyek menggunakan anggaran dari pemerintah pusat, namun tidak semuanya.

“Sudah sering saya katakan, ada kombinasi dana dari Provinsi, Kementerian, Daerah, dan bahkan ada yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR),” ungkap Gibran di DPRD Kota Solo pada Kamis (19/10/2023). Ia menegaskan bahwa proyek-proyek tersebut diakselerasi semata-mata demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Solo.

Dalam kepemimpinan Gibran, terdapat 17 proyek prioritas yang sedang dijalankan di Kota Solo. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed, Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, Islamic Center, Shelter Manahan, Museum of Culture of Technology, dan PLTSa Putri Cempo. Selain itu, terdapat juga proyek revitalisasi, taman-taman kota, lokasi bersejarah seperti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dan penataan kawasan kumuh Semanggi.

Gibran menekankan bahwa percepatan pembangunan ini adalah untuk kebaikan masyarakat Solo. “Semua proyek ini adalah untuk kepentingan warga, bukan untuk kepentingan pribadi saya,” tegasnya. Ia juga membantah anggapan bahwa alokasi anggaran pembangunan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) minim. “Tidak ada minimnya alokasi dana pembangunan. Jika ada keraguan, bisa ditanyakan langsung ke DPRD,” ujar Gibran.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Solo, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa APBD Kota Solo mencapai sekitar Rp 2,1 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 800 miliar berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia mengakui bahwa tidak semua proyek prioritas didanai oleh APBD, tetapi ada banyak sumber pembiayaan lain yang digunakan.

“Memang tidak semua proyek prioritas dibiayai dari APBD. Dominasi anggaran berasal dari investor dan pihak lainnya. Anggaran dari PAD terbatas dan digunakan untuk proyek-proyek prioritas yang memang tak mampu dibiayai oleh investor,” jelas Budi Prasetyo.

Dengan kolaborasi sumber daya keuangan dari berbagai pihak, pembangunan di Kota Solo diharapkan terus berjalan dengan lancar, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh warganya. Semua pihak diharapkan bersinergi demi mencapai tujuan bersama: kesejahteraan dan kemajuan bagi Kota Solo.

Facebook Comments Box
Translate »