Dukungan Warga Adian Koting Julu Tak Terbendung untuk Satika-Sarlandy, Bagaimana Nasib Lawan Politik Mereka?
2 min readTAPUT, BLINKISS – Dukungan masyarakat Desa Adian Koting Julu untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat, menunjukkan kekuatan dan kesetiaan warga yang luar biasa. Meskipun Satika sering dihadapkan pada banyak tantangan, hal ini tidak mengurangi cinta dan kepercayaan masyarakat terhadapnya. Justru, dukungan yang mengalir semakin menguatkan posisi Satika di tengah persaingan politik yang ketat. Bagaimana nasib lawan politik mereka di tengah dukungan yang begitu besar ini?
Dalam Sumpah dan Deklarasi yang digelar di Sopo Godang HKBP Desa Adian Koting Julu pada Selasa (22/10/2024), ribuan warga bersatu menyatakan komitmen mereka untuk memenangkan Satika dan Sarlandy. Ini merupakan indikasi jelas bahwa kepemimpinan suami Satika, Nikson Nababan, yang pernah menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara, telah meninggalkan jejak positif yang mendalam di hati masyarakat. Kepemimpinan Nikson selama 10 tahun terbukti mampu membawa perubahan dan kemajuan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan percaya untuk melanjutkan perjalanan pembangunan bersama Satika.
Ketua Tim Pemenangan TPS, Dr. Drs. Nikson Nababan, MSi, menegaskan pentingnya keberlanjutan program-program yang telah terbukti berhasil. “Warga merasakan manfaat dari berbagai program seperti bedah rumah, pembangunan jalan hotmix, dan irigasi yang mengaliri sawah mereka,” ungkapnya. Program-program tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan kepemimpinan sebelumnya berkontribusi pada kepercayaan masyarakat terhadap Satika.
Satika sendiri menggarisbawahi bahwa dukungan ini merupakan manifestasi dari kepuasan masyarakat terhadap kinerja suaminya. “Saya percaya pada dukungan ini, karena masyarakat Adian Koting Julu adalah orang-orang baik yang menginginkan pemimpin yang dapat melanjutkan program kerja demi kemajuan Tapanuli Utara,” ujarnya.
Satika yang memiliki latar belakang auditor juga menegaskan bahwa ia akan selalu berkonsultasi dengan Sarlandy Hutabarat untuk memimpin Tapanuli Utara, mengingat pengalaman Sarlandy selama 35 tahun di pemerintahan. “Saya akan bekerja dengan sistem, termasuk membuat aplikasi untuk membantu masyarakat agar bisa melihat siapa yang mendapatkan bantuan,” terangnya.
Dengan dukungan yang kuat dan kesetiaan masyarakat yang tidak tergoyahkan, Satika tampak siap untuk menghadapi tantangan politik. Meski banyak tantangan yang diarahkan kepadanya, hal ini jelas tidak mampu mengubah pandangan warga—malahan, ini justru semakin memperkuat tekad mereka untuk mendukung calon yang telah terbukti dekat dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. (BK)