15 November 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Desak Tindak Lanjut, Kapolres Taput Diminta Segera Tangkap Penyebar Konten Hoaks Satika Simamora

2 min read

Taput, BLINKISS — Desakan agar Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Ernis Sitinjak segera menangkap pelaku penyebaran foto-foto hoaks asusila terhadap tokoh masyarakat Taput, Satika Simamora, kembali disuarakan oleh elemen masyarakat.

Ketua DPW Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI), Murika Ningsih, mengungkapkan keprihatinannya atas penyebaran konten hoaks yang mencemarkan nama baik Satika Simamora, seorang wanita yang tengah mencalonkan diri sebagai bupati Tapanuli Utara. Dalam temu pers di Tarutung pada Kamis (7/11), Rika, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat merusak martabat perempuan dan dapat memberikan dampak negatif pada masyarakat, khususnya anak-anak.

“Kenapa di saat ada seorang wanita yang ingin berusaha memperbaiki daerahnya dengan mencalonkan sebagai bupati Tapanuli Utara, masih ada orang yang berupaya untuk menjatuhkan atau melecehkan harkat dan martabat seorang wanita dengan menyebarkan foto-foto asusila kepada masyarakat?” ujar Rika, mengungkapkan rasa kecewa.

Penyebaran konten hoaks terhadap Satika Simamora dilaporkan terjadi pada bulan September 2024 di Kecamatan Sipahutar, yang diduga dilakukan oleh TN dan BS. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Taput melalui pengaduan masyarakat pada 1 Oktober 2024. Namun, hingga kini, kasus tersebut belum ditangani secara optimal oleh pihak kepolisian.

“Gimana apabila foto-foto ini dilihat oleh anak-anak? Tentu akan berdampak kepada mereka, dapat merusak mental dan spiritual mereka. Dan gimana pula jika hal ini terjadi kepada diri kita, orang tua kita, atau adik perempuan kita?” kata Rika, menambahkan bahwa masyarakat Taput merasa prihatin dengan lambatnya penanganan kasus ini.

Pada Rabu (6/11) kemarin, Rika bersama sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Taput menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Taput. Mereka mendesak agar Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, segera menangkap kedua terduga pelaku, TN dan BS, yang hingga kini masih bebas.

“Kami meminta satu minggu sebelum Pilkada serentak digelar di Tapanuli Utara, TN dan BS harus sudah ditangkap oleh Polres Taput. Jika tidak, kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Horas Nababan, seorang pemerhati ibu dan anak di Taput, serta Cindy Boru Sinaga, anak dari salah satu tersangka, JS, yang juga terlibat dalam kasus pengeroyokan di Kecamatan Pahae Jae pada 30 Oktober 2024.

Cindy Boru Sinaga (25) dalam pernyataannya menegaskan bahwa ayahnya tidak terlibat dalam insiden pengeroyokan yang dituduhkan. “Ayah saya tidak bersalah. Ayah saya tidak terlibat pemukulan seperti yang dituduhkan pelapor. Saya minta bapak Kapolres segera membebaskan ayah saya,” ujar Cindy, yang sangat berharap agar ayahnya segera dibebaskan.

Menurut Cindy, keluarga mereka merasa kehilangan sosok ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, terutama setelah penahanan pada 4 November 2024. “Ibu saya juga menderita sakit pasca mengetahui suaminya ditahan. Kami minta keadilan untuk ayah kami,” katanya. (Agung)

Facebook Comments Box
Translate »