Lewat FGD Bawaslu Sumut, Ahli Tata Negara USU Tekankan Peran Media sebagai Pilar Demokrasi
2 min readBlinkiss.id, Medan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah jurnalis, menghadirkan ahli tata negara dari Universitas Sumatera Utara (USU), Faisal Akbar Nasution, yang menekankan pentingnya media sebagai salah satu pilar utama demokrasi di Sentra Gakkumdu Provsu Bawaslu Sumut.
Dosen fakultas hukum (FH) USU, Faisal Akbar Nasution menjelaskan media memiliki peran strategis memastikan transparansi serta akuntabilitas setiap proses pemilu, Rabu (13/11/2024)
“Media bukan hanya sekadar pelapor, tetapi juga sebagai pilar demokrasi yang membantu masyarakat memahami setiap proses politik. Keterlibatan media dalam menyampaikan informasi yang tepat serta objektif akan membantu masyarakat membuat pilihan yang bijak dan rasional,” ujar Faisal di hadapan peserta FGD.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan jalannya pemerintahan, media massa mempunyai peran yang amat strategis untuk mempengaruhi jalannya pemerintahan, sehingga sering disebut sebagai pilar keempat di pemerintahan (the fourth estate)
“Posisi media massa yang strategis, keberadaannya dikaitkan dengan proses demokratisasi sesuatu negara. Jika suatu negara memberi tempat yang luas bagi media massa untuk menjadi salah satu instrumen bagi tersalurnya ekspresi kebebasan berpendapat serta mengajukan kritik pada pemerintahan, maka negara diindikasikan bercorak demokratis,” terang Faisa.
“Bila media massa pada sebuah negara dikontrol dengan sangat ketat oleh pemerintah yang berkuasa, dan kemudian tidak bisa menjadi instrumen bagi kebebasan berekspresi dan berpendapat, maka negara itu sering dikategorikan negara yang tidak demokratis,” tambahnya.
Di sisi lain, Komisioner Bawaslu Sumut Divisi Humas data dan informasi (Humasdatin), Saut Boangmanalu, juga menyampaikan apresiasi kepada media atas kontribusi mereka dalam pengawasan pemilu. Ia berharap kolaborasi ini dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil.
“Media adalah mitra strategis kami. Kami berharap melalui sinergi ini, masyarakat Sumut mendapatkan informasi yang lengkap, jelas, dan tidak bias terkait proses pemilu,” ungkap Saut.
Ia juga menyebutkan FGD ini bertujuan mempererat sinergi antara Bawaslu dan media dalam menciptakan informasi yang akurat, objektif, dan mengedukasi masyarakat jelang pemilu.
“Dengan diadakannya FGD ini, kami berkomitmen untuk terus melibatkan media dalam pengawasan pemilu serta mendukung independensi mereka sebagai penyampai informasi bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Salah satu peserta, Mikhael Zonasuki Simatupang, mengatakan pandangannya tentang pentingnya independensi media.
“Saat ini, banyak masyarakat mengandalkan berita untuk memahami calon-calon pemimpin. Kami, sebagai jurnalis, harus menjaga objektivitas. Media harus tetap netral, terutama di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.” (JB Rumapea)