Forkopimda Samosir Gelar Rakoor Lintas Sektoral Operasi Keselamatan Toba
2 min read![](https://blinkiss.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250210-WA0066-1024x682.jpg)
Blinkiss.id, Samosir
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Samosir menggelar Rapat Koordinasi (Rakoor) Lintas Sektoral dalam rangka Operasi Keselamatan Toba 2025 di Samosir.
Rakoor berlangsung di Aula Pusuk Buhit Mako Polres Samosir yang bertujuan menyelaraskan strategi dan sinergi antarinstansi guna meningkatkan keselamatan serta ketertiban berlalu lintas di wilayah Samosir.
Rapat dipimpin oleh Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, S.H., S.I.K., M.H., dan dihadiri oleh Asisten I Drs. Tunggul Sinaga, M.Si, mewakili Bupati Samosir, Danramil Pangururan Kapten A.Z.M. Siregar mewakili Dandim 0210/TU, serta stakeholder terkait, PJU Polres Samosir, dan para pelaksana Operasi Keselamatan Toba 2025.
Kabag Ops Polres Samosir, AKP Tito Juardi, melalui paparannya menjelaskan bahwa Operasi Keselamatan Toba 2025 berlangsung selama 14 hari, dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025. Operasi ini bersifat preemtif dan preventif dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
“Operasi mengedepankan pendekatan persuasif guna meningkatkan simpati masyarakat terhadap kepolisian lalu lintas. Ada 12 jenis pelanggaran utama yang menjadi fokus, antara lain tidak memakai helm, melawan arus, menggunakan handphone saat berkendara, mengemudi dalam pengaruh alkohol, pengendara di bawah umur, boncengan lebih dari satu orang, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, menerobos lampu merah, melanggar marka jalan, kendaraan over dimension dan overloading (ODOL), travel gelap, serta penggunaan klakson telolet,” jelas AKP Tito Juardi, Senin (10/2/2025)
Operasi ini juga melibatkan lima satuan tugas (Satgas), yakni Satgas Deteksi, Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Gakkum (Penegakan Hukum), dan Satgas Banops (Bantuan Operasi).
Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan operasi ini. “Operasi ini harus mampu meminimalisir pelanggaran lalu lintas, terutama mengingat Samosir sebagai daerah wisata yang mengalami peningkatan mobilitas saat hari libur. Kami juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pengendara di bawah umur serta kendaraan ODOL yang masih banyak ditemukan di wilayah Samosir,” ujar AKBP Yogie Hardiman.
Wakapolres Samosir, Kompol ST Panggabean, menekankan peran edukasi dalam operasi ini. “Saya harapkan Sat Binmas dapat melakukan sosialisasi langsung ke setiap sekolah untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas sejak dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Samosir, Drs. Tunggul Sinaga, mengapresiasi upaya kepolisian dan menegaskan bahwa Pemkab Samosir turut bertanggung jawab dalam menertibkan lalu lintas. “Untuk mengatasi masalah pengendara di bawah umur, Pemkab Samosir telah menyediakan bus sekolah sebagai alternatif transportasi bagi pelajar. Kami juga akan mengeluarkan surat edaran kepada orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka mengendarai kendaraan bermotor sebelum cukup umur,” ungkapnya.
Danramil Pangururan, Kapten A.Z.M. Siregar, menambahkan bahwa pendekatan humanis perlu dikedepankan dalam pelaksanaan operasi ini.
“Polisi bekerja bersinergi dengan TNI, Dinas Perhubungan, dan Pemkab Samosir agar operasi ini berjalan dengan efektif,” ujarnya.
Rapat koordinasi yang berlangsung selama satu jam ini ditutup dengan pernyataan dari Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu P. Marpaung, yang menegaskan bahwa sinergi antarinstansi menjadi kunci keberhasilan Operasi Keselamatan Toba 2025.
“Kehadiran Forkopimda dalam rapat ini menunjukkan kesiapan seluruh instansi terkait untuk mendukung pelaksanaan operasi. Semua pihak berkomitmen untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman di Samosir,” tutupnya. (RS/15)