7 Maret 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

PGN Fokus Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi

Blinkiss.id, Jakarta

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen akan terus melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi untuk memperkuat hilirisasi migas serta ketahanan energi nasional.

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor energi juga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Lewat Rakernas Aspebindo, (27/2/2025), Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyampaikan pentingnya peran gas bumi dalam hilirasi migas untuk mengurangi ketergantungan impor energi dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi. Maka PGN menjawab hal ini dengan program strategis pengembangan gas bumi.

“Kami terus membangun pipa transmisi dan distribsui gas bumi untuk konektivitas antar wilayah juga meningkatkan akses gas bumi bagi pengguna baru. Dengan adanya potensi demand yang cukup besar di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur, salah satunya dari smelter, maka infrastruktur beyond pipeline turut dikembangkan,” ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.

Hal tersebut merupakan bentuk infrastruktur beyond pipeline yaitu terminal Penerima LNG dan LNG Hub untuk membawa LNG dari Lapangan baru di wilayah timur Indonesia. Infrastruktur ini juga berperan meningkatkan storage LNG, sehingga bisa meningkatkan ketahanan suplai gas.

“Kami memetakan canvassing market dan ada kawasan industri yang sangat memungkinkan untuk disupply dengan LNG di wilayah Indonesia bagian tengah-timur. PGN siap berkolaborasi dengan industri sebagai penyedia energi efektif dan efisien,” sebutnya, Kamis (6/3/2025)

Tak hanya menambah nilai ekonomi di industri, PGN mendukung penuh untuk pengurangan impor LPG melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas). Tahun 2025, PGN akan membangun jargas sebanyak 200.000 Sambungan Rumah (SR). Secara makro, pemanfaatan gas bumi melalui jargas berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi hingga Rp 672 miliar per 1 juta sambungannya.

“Kami juga menggiatkan pemanfaatan limbah kelapa sawit atau POME untuk diubah menjadi Biomethane. Lokasi proyek Biomethane berada di Sumatera, di mana biomethane yang setara dengan gas bumi akan diinjeksikan pada jaringan pipa eksisting. Proyek ini menjadi peluang untuk pertumbuhan energi hijau ke depan,” sebut Rosa. (JBR/15)

Facebook Comments Box
Translate »