Antisipasi Risiko Kecelakaan, Baltek Perkeretaapian dan Dishub Sumut Tinjau Perlintasan Sebidang di Jalur KA Bandar Tinggi – Kuala Tanjung

BATU BARA – Tingginya jumlah perlintasan sebidang tanpa penjagaan di jalur kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung menjadi perhatian serius berbagai pihak. Untuk mengidentifikasi potensi kerawanan, Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian Kelas I Medan bersama Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut), DPRD Kabupaten Batu Bara, PT KAI, serta pemerintah kecamatan dan desa turun langsung ke lapangan pada Selasa (18/3/2025).
Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Muchsin Harahap, mengatakan bahwa tinjauan ini bertujuan untuk menemukan solusi konkret dalam meningkatkan keselamatan di jalur kereta api. “Banyak perlintasan liar yang tidak terjaga, dan ini sangat berbahaya. Kami turun langsung untuk melihat kondisi di lapangan dan menentukan langkah apa yang harus diambil,” ujarnya.
33 Perlintasan Liar Ditemukan, Desa Lalang Paling Rawan
Berdasarkan hasil survei, sedikitnya 33 perlintasan sebidang tanpa penjagaan ditemukan di sepanjang jalur ini. Desa Lalang tercatat sebagai wilayah dengan jumlah perlintasan liar terbanyak, yakni 19 titik. Sementara itu, Desa Kuala Tanjung memiliki 5 titik, dan sisanya tersebar di beberapa desa lain seperti Pakam, Pakam Raya, dan Pematang Cengkering.
Manajer Pengamanan PT KAI Divre I, Wahyudin Arif, menegaskan bahwa penutupan perlintasan liar menjadi salah satu solusi utama. “Kami akan menutup beberapa titik yang dinilai berbahaya. Selain itu, pemasangan pagar rel sepanjang 200 meter di titik rawan juga akan dilakukan untuk mencegah warga melintas sembarangan,” katanya.
Kesepakatan dan Langkah Tindak Lanjut
Dalam tinjauan ini, sejumlah keputusan strategis telah diambil guna mengurangi risiko kecelakaan, di antaranya:
✔️ Penutupan beberapa perlintasan liar di Desa Kuala Tanjung dan Desa Lalang.
✔️ Pemasangan portal sederhana di titik-titik tertentu untuk membatasi akses kendaraan.
✔️ Sterilisasi jalur dari bangunan liar yang berdekatan dengan rel.
✔️ Koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk mengamankan perlintasan yang masih harus dibuka karena menjadi akses utama warga.
Camat Sei Suka menyambut baik langkah ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, PT KAI, dan masyarakat. “Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami siap mendukung agar rekomendasi yang dihasilkan dalam tinjauan ini bisa segera diimplementasikan,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jalur kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung bisa menjadi lebih aman bagi masyarakat sekitar serta perjalanan kereta api dapat berjalan tanpa gangguan. (Agung)