KPPU : Jelang Lebaran, Mayoritas Komoditas Mengalami Kenaikan Harga

Blinkiss.id, Jakarta
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali melakukan survei pemantauan komoditas pangan di pasar tradisional maupun pasar modern menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Survei tersebut merupakan kelanjutan dari survei yang telah dilakukan di masa awal Ramadhan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa dinamika harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tetap dalam kondisi yang wajar dan masyarakat tetap terlindungi dari potensi praktik spekulasi atau tindakan oknum yang menyalahgunakan momentum hari besar.
Dari survei dan analisis komparasi dengan awal Ramadhan, KPPU telah menyimpulkan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga, namun hampir keseluruhan stok komoditas tersedia di pasar. Dua komoditas, yakni cabai rawit dan bawang putih, mengalami kenaikan yang signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun demikian, kenaikan dinilai wajar sebagai dampak dari tingginya permintaan atas komoditas pangan
jelang Hari Raya Idul Fitri dan belum ditemukan adanya indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam pemasokan komoditas.
Untuk lengkapnya, survei dilakukan di pasar modern dan tradisional berlokasi di 7 (tujuh) Kantor Wilayah KPPU, yaitu di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta.
Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadhan.
Survei tersebut mencatat beberapa fakta berikut:
- Harga beras medium mengalami kenaikan dan berada di atas HET di seluruh wilayah survei. Harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp14.400/kg), sementara harga terendah ada di Lampung (Rp13.216/kg). Di pasar modern, beberapa daerah mengalami kekosongan stok beras medium. Untuk beras premium, harga relatif stabil dengan kisaran Rp14.900 – Rp15.916/kg, dengan harga tertinggi di Surabaya (Rp15.795/kg) dan harga terendah di Lampung serta Bandung (sesuai HET).
- Harga telur ayam di pasar tradisional bervariasi, dengan kenaikan harga di Bandung, Makassar, dan Samarinda. Harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp32.150/kg) dan terendah di Surabaya (Rp27.050/kg). Di pasar modern, harga telur berkisar antara Rp25.900 – Rp40.666/kg, dengan harga tertinggi di Makassar dan terendah di Yogyakarta. Secara umum, stok telur ayam terpantau aman.
- Harga daging ayam cenderung stabil dan berada di bawah atau sedikit di atas HET. Harga tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp42.250/kg), sedangkan harga terendah berada di Makassar (Rp31.250/kg). Stok daging ayam terpantau cukup di pasar tradisional dan modern.
- Harga daging sapi di pasar tradisional berkisar antara Rp120.000 – Rp168.600/kg, dengan harga tertinggi di Samarinda dan terendah di Surabaya. Di pasar modern, harga bervariasi antara Rp131.450 – Rp156.583/kg. Stok daging sapi tetap tersedia di semua wilayah survei.
- Harga bawang putih di seluruh pasar tradisional melampaui HAP, dengan harga tertinggi di Makassar (Rp47.500/kg). Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp63.750/kg). Kenaikan harga bawang putih diperkirakan terjadi akibat kenaikan harga dari tingkat importir dan distributor.
- Harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga tertinggi di pasar tradisional tercatat di Bandung (Rp52.666/kg). Di pasar modern, harga tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp64.950/kg). Stok bawang merah di beberapa wilayah seperti Samarinda dan Yogyakarta dilaporkan menipis.
- Harga minyak goreng curah dan Minyak Kita masih berada di atas HET. Harga minyak goreng kemasan di pasar modern berkisar antara Rp20.258 – Rp29.150/liter.
- Harga cabai merah di pasar tradisional berkisar antara Rp37.000 – Rp67.250/kg, dengan harga tertinggi di Samarinda. Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp144.900/kg). Beberapa daerah mencatat kenaikan harga yang signifikan di atas HAP.