Dari Balik Jeruji Menuju Kemandirian Direktur Pembinaan Narapidana Dan Anak Binaan Apresiasi Program Kerja Lapas Binjai

Binjai-blinkiss.id
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Binjai mendapat kunjungan langsung dari Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan (Dirbinapi), Yulius Sahruzah, pada Kamis (03/07/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memastikan program pembinaan berjalan optimal serta memperkuat sinergi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Sumatera Utara.
Dalam kunjungan tersebut, Yulius Sahruzah meninjau sejumlah kegiatan pembinaan yang tengah berlangsung, termasuk bimbingan kepribadian dan pelatihan kerja. Fokus utama kunjungan kali ini juga tertuju pada kegiatan kerja dan hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Binjai.
Berbagai produk unggulan karya WBP seperti meubel, kerajinan tangan, dan barang-barang fungsional hasil pelatihan kerja dipamerkan kepada Dirbinapi. Dirbinapi mengapresiasi kreativitas dan semangat WBP dalam memanfaatkan masa pembinaan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan mengembangkan potensi.
“Karya-karya ini membuktikan bahwa Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembelajaran dan pemberdayaan. Kami ingin pembinaan yang dilakukan benar-benar membentuk pribadi yang mandiri, produktif, dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Yulius.
Dalam kesempatan yang sama, Kalapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari jajaran pusat. Ia menegaskan bahwa pembinaan yang dijalankan di Lapas Binjai mengedepankan pendekatan holistik — memadukan pembentukan karakter, peningkatan disiplin, dan pelatihan keterampilan kerja.
“Kehadiran Bapak Direktur memberi energi positif bagi kami semua. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini sangat penting sebagai bahan refleksi dan penyempurnaan program pembinaan ke depan,” tutur Kalapas.
Yulius juga menyempatkan berdialog dengan para petugas pembinaan serta beberapa warga binaan untuk mendengarkan langsung pengalaman mereka dalam mengikuti program pembinaan dan pelatihan kerja.
Menurutnya, keberhasilan pembinaan di Lapas tidak cukup hanya dilihat dari aktivitas yang dijalankan, tetapi juga dari perubahan sikap, perilaku, dan kesiapan mental WBP untuk berintegrasi secara positif ke lingkungan sosial setelah bebas nanti.
Kunjungan ini menjadi bukti konkret komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mendampingi dan memperkuat peran UPT Pemasyarakatan, khususnya Lapas Kelas IIA Binjai, dalam mewujudkan sistem pembinaan yang adil, adaptif, dan berorientasi pada hasil nyata.(yani)