Juli 2025, OJK Laporkan Aset Dana Pensiun, Tumbuh Sebesar 8,72 Persen

Blinkiss.id, Jakarta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri dana pensiun mencapai Rp1.593,18 triliun per Juli 2025.
Hal itu dibenarkan Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebutkan bahwa angka itu tumbuh sebesar 8,72% secara tahunan (year on year/YoY).
“Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,66% [YoY] dengan nilai mencapai Rp392,56 triliun,” ungkap Ogi,
Adapun, melalui materinya disampaikan bahwa iuran program pensiun sukarela mencapai Rp21,41 triliun atau tumbuh 5,59% [YoY].
Sementara itu, nilai manfaat program pensiun sukarela tumbuh 7,5% menjadi Rp23,94 triliun. Jumlah pesertanya per Juni 2025 menyentuh 5,36 juta orang.
Selan, Ogi, lewat program pensiun wajib yang memiliki peserta sebanyak 23,74 juta orang dengn total asetnya mengalami kenaikan hingga double digit.
“Untuk program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan Polri, total aset mencapai Rp1.200,62 triliun atau tumbuh sebesar 10,12% [YoY],” terangnya.
Adapun, iuran program pensiun wajib tercatat Rp65,94 triliun atau tumbuh 6,38% (YoY). Sehingga nilai manfaat program pensiun wajib tercatat Rp41,26 triliun, tumbuh 13,47% (YoY), Selasa (9/9/2025)
Lebih jauh, dia juga melaporkan dalam upaya mendorong penyelesaian permasalahan pada lembaga jasa keuangan (LJK) OJK melalui pengawasan khusus sampai dengan 25 Agustus 2025 sudah mengawasi perusahaan dana pensiun.
“Terdapat tujuh dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus,” tuturnya melalui rilis resmi RDKB Agustus 2025 tanpa merinci lebih lanjut.
Sementara itu, humas Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Syarifudin Yunus berpendapat kontribusi iuran peserta aktif yang konsisten dan lebih tinggi dibandingkan manfaat pensiun yang dibayarkan menjadi faktor penyebab total aset dana pensiun bisa bertumbuh hingga 8,72%.
“Di sisi lain, kinerja investasinya juga on track, sehingga hasilnya sesuai harapan. Faktor lain lainnya, mungkin adalah efisiensi operasional di pengelola dana pensiun yang ikut mendorong kenaikan aset kelolaan dana pensiun sukarela,” sebutnya mengakhiri. (JBR/15)