15 Oktober 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Sektor Jasa Keuangan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Blinkiss.id, MEDAN

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara terus melaksanakan pemantauan secara intensif terhadap perkembangan sektor jasa keuangan hingga September 2025.

Secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dengan baik. Di sisi lain, sektor jasa keuangan di Sumatera Utara (Sumut) terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, Rabu (15/10/2025)

Perkembangan Nasional dan Global

Secara global, kondisi ekonomi menunjukkan tren moderasi dengan perbaikan di sejumlah negara utama. OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia lebih kuat dari awal tahun, didorong oleh pemulihan perdagangan dan penurunan tensi geopolitik.

Di Amerika Serikat, kebijakan moneter mulai longgar dengan penurunan Fed Fund Rate, sementara Tiongkok masih tetap menghadapi perlambatan. Di Indonesia, indikator ekonomi domestik menunjukkan ketahanan yang baik dengan PMI manufaktur di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang tetap surplus.

Secara umum, pasar modal dan sektor perbankan nasional mencatat kinerja positif dengan peningkatan IHSG, penguatan nilai aset industri keuangan, serta pertumbuhan kredit di atas tujuh persen (yoy).

Perkembangan Pasar Modal

Aktivitas pasar modal di Sumatera Utara terus menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Agustus 2025. Jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) mencapai 736,5 ribu, meningkat 23,16 % (yoy).

Dari sisi nilai kepemilikan saham tercatat sebesar Rp26,47 triliun, didominasi oleh investor individu sebesar Rp21,72 triliun atau tumbuh 23,09 persen yoy, menunjukkan peningkatan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen pasar modal.

Selain itu, aktivitas investasi masyarakat juga meningkat melalui platform Securities Crowdfunding (SCF) dengan 4 penerbit dan 2.208 pemodal yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,66 miliar.
Hingga saat ini terdapat 11 emiten asal Sumatera Utara dengan total dana yang telah dihimpun mencapai Rp2,7 triliun.

Capaian ini mencerminkan meningkatnya partisipasi masyarakat dan pelaku usaha lokal terhadap pasar modal.

Kinerja perbankan di Sumatera Utara pada pertengahan 2025 menunjukkan kondisi yang solid. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp331,8 triliun, tumbuh 2,83 persen (yoy). Di sisi lain, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,58 persen (yoy) dan mencapai Rp308,7 triliun, mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan pembiayaan sektor riil.

Dari sisi manajemen risiko, profil risiko perbankan tetap terjaga dengan rasio NPL 1,91 persen dan Loan at Risk (LaR) 5,24 persen.
Pada sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR), total aset meningkat 6,33 persen (yoy) menjadi Rp3 triliun, dengan penyaluran kredit sebesar Rp2,24 triliun dan NPL menurun ke 9,45 persen.
OJK juga terus memperkuat upaya pemberantasan judi online melalui kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait. Hingga kini, sekitar 27.395 rekening telah diblokir berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital.

Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun
Industri asuransi dan dana pensiun secara nasional akan terus mencatat pertumbuhan positif. Di wilayah Sumatera Utara, total investasi dana pensiun per Juli 2025 mencapai Rp1,26 triliun, meningkat 5,73 persen (yoy).

Kinerja ini menggambarkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan jangka panjang dan pengelolaan keuangan yang berkelanjutan.

Kinerja Pembiayaan
Sektor pembiayaan di Sumut menunjukkan perkembangan yang bervariasi antarindustri namun secara umum berada dalam tren positif. Pada segmen perusahaan pembiayaan, Piutang pembiayaan per Juli 2025 tercatat sebesar Rp22,5 triliun, mengalami penurunan 3,20 persen (yoy) dengan tingkat risiko kredit (NPF) sebesar 2,59 persen.

Sementara itu, industri pergadaian mencatat pertumbuhan signifikan dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp6,5 triliun atau meningkat 37,24 persen (yoy) yang mencerminkan tingginya kebutuhan pembiayaan masyarakat terhadap produk gadai.

Pada industri pinjaman daring (Pindar), outstanding pembiayaan per Juni 2025 tercatat Rp3,1 triliun, meningkat 41,61 persen (yoy) dengan tingkat wanprestasi (TWP90) sebesar 1,55 persen.
Di sisi lain, industri modal ventura juga mencatat kinerja positif dengan pembiayaan sebesar Rp497,9 miliar atau tumbuh 17,30 persen (yoy) dan NPF 6,46 persen.

Secara keseluruhan, kinerja sektor lembaga pembiayaan di Sumatera Utara tetap solid dan berkontribusi nyata dalam memperluas akses pembiayaan serta mendukung aktivitas ekonomi daerah.

Inovasi Teknologi Keuangan dan Aset Kripto

OJK mencatat sebagai penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) terus memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga jasa keuangan dan penyedia teknologi informasi.

Hal ini mendorong peningkatan akses layanan keuangan digital di daerah. Di sisi lain, aktivitas perdagangan aset kripto di tingkat nasional tetap stabil dengan pertumbuhan jumlah pengguna dan nilai transaksi yang masih signifikan. OJK memastikan seluruh entitas berizin beroperasi sesuai prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen.

Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Selama periode Januari–September 2025, OJK Provinsi Sumatera Utara telah menindaklanjuti 1.655 pengaduan masyarakat, dengan rincian 740 pengaduan perbankan, 376 fintech, 217 perusahaan pembiayaan, 295 asuransi, serta 27 pasar modal dan IKNB lainnya.

Selain penanganan pengaduan, OJK Provinsi Sumatera Utara juga aktif melakukan edukasi keuangan di berbagai daerah, antara lain di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan dalam rangka Hari Indonesia Menabung, serta sosialisasi waspada kejahatan keuangan kepada perangkat desa di Kabupaten Deli Serdang.

Dalam bidang pemberdayaan, OJK bersama pemerintah daerah, Perum Bulog, dan lembaga jasa keuangan mengembangkan Program SEJAGAT (Skema Pengembangan Perkebunan Jagung Rakyat Tangguh). Hingga triwulan III 2025, telah disalurkan kredit senilai Rp875 juta kepada 22 petani jagung di Kabupaten Langkat, dan kerja sama baru pada Juli 2025 melibatkan 375 petani tambahan.

Arah Kebijakan OJK

OJK terus berkomitmen menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan mendorong peranannya bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk melalui penguatan pembiayaan ke sektor UMKM, pendalaman pasar keuangan, dan peningkatan tata kelola industri keuangan. Sejumlah kebijakan baru, seperti POJK Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM dan penyempurnaan regulasi perbankan serta perlindungan konsumen, diharapkan memperkuat ketahanan sektor jasa keuangan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Penutup Dengan stabilitas yang terjaga dan pertumbuhan yang inklusif, OJK Provinsi Sumatera Utara berkomitmen terus memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna memperluas akses keuangan, melindungi konsumen, dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Sumut. (JBR/15)

Facebook Comments Box
Translate »