5 November 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Airin Rico Waas Dorong Pengrajin Tenun Songket Melayu Kembangkan Warna Alam Ramah Lingkungan

Medan, BLINKISS-
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan, Airin Rico Waas, mendorong para pengrajin tenun songket Melayu untuk terus berinovasi melalui penggunaan pewarna alami yang ramah lingkungan.

“Warna alam tidak hanya memperindah wastra Nusantara, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta memperkuat ekonomi kreatif lokal,” ungkap Airin saat menghadiri pembukaan kegiatan Pembinaan Wastra Warna Alam Tenun Songket Melayu, kerja sama antara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (WARLAMI) di Balairung Istana Maimun, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Sultan Deli XIV Sultan Aria Lamanjiji Perkasa Alam Syah, Ketua DWP Kota Medan Ismiralda Wiriya Alrahman, sejumlah pimpinan perangkat daerah, EVP Corporate Communication & Social Responsibility (CCSR) BCA Hera F. Haryn, serta Ketua WARLAMI Myra Widiono.

Airin menyebutkan, kegiatan ini memiliki makna penting karena tidak hanya melestarikan kebudayaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya perempuan pengrajin. Melalui pelatihan ini, para penenun diharapkan mampu menghasilkan produk yang indah, unik, dan berdaya jual tinggi.

“Tenun songket Melayu bagian tak terpisahkan dari jati diri Kota Medan dan masyarakat Sumatera Utara. Setiap motif dan helaiannya sarat nilai filosofis, keindahan, dan kearifan budaya,” ujar Airin.

Ia menegaskan, Pemko Medan melalui Dekranasda berkomitmen melindungi dan mengembangkan wastra Nusantara, termasuk songket Melayu, agar semakin berdaya saing dan bernilai ekonomi tinggi.

Airin juga mengapresiasi kolaborasi antara BCA dan WARLAMI yang dinilainya sebagai langkah strategis memperkuat ekosistem industri kreatif berbasis budaya.

“Kolaborasi ini adalah bentuk pemberdayaan nyata bagi masyarakat, terutama perempuan pengrajin,” ujarnya.

Sementara itu, Sultan Deli XIV Sultan Aria Lamanjiji Perkasa Alam Syah menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan upaya membangkitkan kembali jati diri dan kebanggaan terhadap warisan budaya Melayu melalui pelestarian tenun songket.

Ia mengingatkan, tradisi menenun di tanah Deli telah ada sejak awal 1800-an pada masa Sultan Deli ke-6. Meski sempat meredup akibat masuknya kain impor, semangat menenun tetap hidup hingga kini. Sebanyak 32 pengrajin pun mendapat penghargaan sebagai penjaga warisan budaya Melayu.

“Songket Deli adalah lambang kebesaran dan kemuliaan. Dulu hanya dikenakan bangsawan, kini menjadi warisan bersama yang menyatukan masa lalu, kini, dan masa depan,” ujar Sultan Aria seraya berharap kegiatan ini menjadi awal kebangkitan wastra Melayu yang indah, alami, dan bernilai ekonomi kreatif.**Erianto EGA.

Facebook Comments Box
Translate »