22 Desember 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Reses Akhir Tahun, Antonius Tumanggor Dengar Langsung Aspirasi 16 STM Kelurahan Sei Agul

MEDAN, BLINKISS – Kegiatan Reses IV Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025 Anggota DPRD Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos, menjadi ruang dialog terbuka antara wakil rakyat dan masyarakat Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat. Sedikitnya 16 Serikat Tolong Menolong (STM) menyampaikan berbagai persoalan mendasar yang hingga kini masih dirasakan warga, mulai dari banjir, kerusakan infrastruktur, persoalan sampah, penerangan jalan, hingga pelayanan aparatur kelurahan.

Reses yang digelar Minggu (21/12/2025) di Jalan Karya, Gedung Sopo ATR Estorsi Bersatu, itu berlangsung sejak pukul 15.00 WIB dan dipenuhi curahan aspirasi warga yang memanfaatkan kehadiran legislator Partai NasDem dari Dapil I tersebut.

Dalam pertemuan itu, Antonius mengajak masyarakat untuk melihat musibah banjir besar yang melanda Kota Medan pada akhir November lalu sebagai bahan refleksi bersama. Banjir yang merendam 19 kecamatan, termasuk Sei Agul, menurutnya tidak boleh disikapi dengan saling menyalahkan, melainkan menjadi momentum evaluasi dan perbaikan.
Sebagai anggota Komisi IV DPRD Medan,

Antonius menegaskan bahwa reses merupakan kewajiban konstitusional anggota dewan untuk mendengar langsung keluhan masyarakat sekaligus menjembatani komunikasi dengan organisasi perangkat daerah terkait.
Ia juga menyinggung lemahnya respons aparatur kelurahan saat banjir terjadi. Banyak laporan warga yang masuk kepadanya terkait kurang sigapnya pihak kelurahan dalam penanganan bencana.

“Tanpa sinergi antara lurah, kecamatan, DPRD, dan masyarakat, program pemerintah kota tidak akan berjalan maksimal. Lurah harus terbuka dan mau bekerja sama,” ujarnya.

Sejumlah perwakilan STM menyampaikan keluhan konkret. Ketua STM Dos Niroha, Panter Sibarani, mengungkapkan puluhan kepala keluarga terdampak banjir serta kondisi Jalan Pengayoman yang sudah bertahun-tahun tidak mendapat perbaikan. Sementara itu, Melva Diana Silalahi dari STM Saurna menyoroti persoalan sampah yang kerap menumpuk dan menyumbat drainase.

Menanggapi hal tersebut, Antonius mengakui banjir 27 November lalu berada di luar perkiraan banyak pihak. Ia bahkan menyebut rumah pribadinya ikut terendam banjir cukup parah.

Menurutnya, kejadian itu menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, termasuk usulan penyediaan perahu karet di setiap kelurahan dan penguatan peran BPBD.
Perwakilan BPBD Kota Medan, Muhammad Yamin Daulay, mengakui keterbatasan personel dan sarana saat banjir terjadi. Kondisi arus air yang deras serta kantor BPBD yang ikut terendam membuat penanganan darurat tidak optimal.

Selain banjir, warga juga menyoroti persoalan lampu penerangan jalan yang dinilai cepat rusak. Antonius meminta Dinas Perhubungan melakukan evaluasi serius terhadap kualitas dan pengawasan pemasangan lampu jalan. Ia menegaskan pelayanan publik tidak boleh dilakukan setengah hati.

Persoalan sosial turut mencuat, termasuk maraknya gelandangan dan pengemis di sejumlah titik jalan protokol. Pihak kelurahan menyatakan akan kembali berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut.

Menutup reses, Antonius meminta warga yang belum menyampaikan aspirasi secara lisan untuk menuliskannya dalam lembar pengaduan. Seluruh masukan tersebut, katanya, akan dibawa ke fraksi dan diperjuangkan dalam pembahasan di DPRD Kota Medan.
Ia juga mengajak masyarakat terus mendukung program Pemerintah Kota Medan agar visi pembangunan yang inklusif dapat terwujud. Kegiatan reses diakhiri dengan pembagian suvenir dan konsumsi kepada warga.

Kegiatan tersebut turut dihadiri perwakilan Puskesmas Sei Agul, Dishub, Dinas Kesehatan, DLH, Dinas Pendidikan, BPBD Kota Medan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus partai tingkat kecamatan, serta aparat kepolisian setempat. (Agung)

Facebook Comments Box
Translate »