Alco Wilayah Sumut : Kinerja APBN Sumut Mei 2024 Tumbuh Signifikan
2 min readBlinkiss.id, Medan
Walau terdapat beberapa kontraksi sebagai indikator ekonomi tertentu, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sumatera Utara (Sumut) masih menunjukkan pertumbuhan tetap positif secara keseluruhan.
“Belanja negara yang tumbuh signifikan, khususnya belanja bantuan sosial, pegawai, dan belanja barang, menunjukkan komitmen pemerintah guna mendukung pemulihan ekonomi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Aridel Mindra selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumut juga Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumut I
Kementerian Keuangan Provinsi Sumut telah merilis laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sumut hingga 31 Mei 2024 pada konferensi pers yang dihadiri pegawai instansi terkait di Lingkungan Kemenkeu dan wartawan media cetak serta online secara offline di ruang Rampak, Gedung Keuangan Negara Jalan Diponegoro 30 A Medan, Jumat (28/6/2024)
Aridel didampingi pejabat terkait instansi lingkungan Kemenkeu antara lain Frisda Agriani Ambarita selaku Kepala Bidang PAPK Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumut, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi, Kanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Provinsi Sumatera Budi Prayitno.
Kemudian Vivi Rosvika selaku Kepala Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Sumut II, Yunus selaku Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Ahli Madya Kanwil Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Sumut.
Selanjutnya Sunardi sebagai Kepala Balai Diklat Keuangan Medan sekaligus moderator dan Mangapu Pasaribu selaku Kepala Seksi PPA II A Kanwil DJPb Provinsi Sumut.
Aridel menjelaskan realisasi pendapatan negara di Sumut hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp14,52 triliun atau sekitar 32,31 persen dari target yang telah ditetapkan.
“Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi pendapatan ini mengalami kontraksi sebesar 17,16 persen, ucapnya.
Ia menyebut sumber utama pendapatan negara adalah penerimaan perpajakan yang mencapai Rp12,34 triliun atau 31,5 persen dari target. Pendapatan ini mengalami kontraksi sebesar 16,64 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jenis pajak dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pajak Penghasilan (PPh) final yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 30 persen.
“Penerimaan kepabeanan dan cukai juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara,” sebut Aridel.
Bea masuk mencapai R242,98 miliar, tumbuh signifikan sebesar 132,23 persen (yoy). Namun, bea keluar mengalami kontraksi sebesar 6929,74 persen (yoy) dengan total penerimaan Rp44,39 miliar.
Penerimaan cukai mencapai Rp58,15 miliar, mengalami kontraksi sebesar 50,13 persen (yoy). Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp1.230,24 miliar atau 64,07 persen dari target, tumbuh 5,23 persen (yoy).
Realisasi belanja negara di Sumut hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp24,95 triliun atau 36,52 persen dari pagu anggaran. Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, realisasi belanja ini tumbuh sebesar 14,57 persen.
“Belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah,” tambahnya.
Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp8,72 triliun atau 36,14 persen dari pagu anggaran, tumbuh 22,22 persen (voy). Belanja pegawai tumbuh sebesar 14,35 persen (voy), dengan realisasi mencapai Rp4,04 triliun.
Belanja barang tumbuh sebesar 37,74 persen (yoy), dengan realisasi Rp3,72 triliun. Namun, belanja modal mengalami kontraksi sebesar 8,61 persen (yoy), dengan realisasi Rp925,58 miliar