24 November 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Maret 2024, Angka Kemiskinan Sumut Turun Sebesar 7,99 Persen

1 min read

Blinkiss.id, Medan

Sejak Maret 2023, bahwa angka kemiskinan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan pada poin 0,16 hingga Maret 2024.

Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut yang mencapai 8,15 persen (2023) turun jadi 7,99 persen (2024).

“Angka kemiskinan tersebut setara dengan 1,24 juta jiwa bulan Maret 2023, atau berkurang sekitar 11,7 ribu jiwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir,” ungkap Misfaruddin selalu Statistisi Ahli Utama BPS Sumut, lewat pemasarannya di hadapan para wartawan dan instansi terkait, Senin (1/7/2024).

Dijelaskan dia, bahwa sebagia persentase penduduk miskin pada Maret 2024 di daerah perkotaan sebesar 7,93 persen, untuk daerah perdesaan sebesar 8,08 persen.

“Penurunan tersebut terjadi secara signifikan di daerah perkotaan sebesar 0,30 persen,” ungkapnya.

Sedangkan untuk garis Kemiskinan pada bulan Maret 2024 tercatat sebesar Rp.642.423,-/kapita/bulan.
Dimana nilai itu dari komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp.490.540,- (76,36 persen) namun Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp.151.883,- atau sekitar 23,64 persen.

Selanjutnya dalam periode Maret 2023-Maret 2024, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan maupun Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami penurunan dari 1,261 pada Maret 2023 jadi 1,227 pada Maret 2024.

Lebih lanjut dijelaskan Misfaruddin, untuk Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,324 menjadi 0,302. Dimana penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan yang mengindikasikan adanya kecenderungan peningkatan rata-rata pengeluaran konsumsi penduduk miskin yang mampu mengikuti peningkatan garis kemiskinan. “Atau adanya kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin berkurang,” imbuhnya.

Selanjutnyan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran konsumsi diantara penduduk miskin. Penurunan indeks ini, mengindikasikan dengan berkurangnya ketimpangan pengeluaran konsumsi diantara penduduk miskin, atau penyebaran pengeluaran konsumsi semakin baik atau merata, katanya menutup. (JB Rumapea)

Facebook Comments Box
Translate ยป