Bank Infonesia: Inflasi Tetap Terkendali Rendah

Blinkiss.id, Jakarta
Tekanan inflasi secara umum tetap terkendali rendah. Pada Agustus 2025, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2025 tercatat rendah 2,31 persen (yoy) didorong inflasi inti dan administered prices (AP) yang menurun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyebutkan hal itu dalam siaran persnya di website bi.go.id Jumat (19/9/2025).
Pernyataan tersebut juga diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo didampingi Deputi Senior Gubernur BI dan empat Deputi Gubernur BI lainnya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan September 2025 yang rilis di media sosial YouTube dan Instagram BI Rabu (17/9/2025) siang kemarin.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut inflasi inti turun menjadi 2,17 persen (yoy), dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas, konsistensi suku bunga kebijakan moneter Bank Indonesia dalam menjangkar ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya, serta imported inflation yang rendah.
Inflasi kelompok AP menurun menjadi 1,00 persen (yoy) didorong penyesuaian harga BBM nonsubsidi dan diskon tiket pesawat dalam rangka peringatan HUT RI 2025. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat menjadi 4,47 persen (yoy), didorong terutama kenaikan harga komoditas beras seiring berakhirnya masa panen raya.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1 persen. “Inflasi inti diprakirakan tetap rendah seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang masih besar, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi,” sebut Perry.
Sementara itu, inflasi VF diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) dan penguatan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Bauran kebijakan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian. Kebijakan moneter ditempuh melalui penurunan suku bunga BI-Rate, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan ekspansi likuiditas moneter.
BI-Rate telah turun sebesar 125 bps sejak September 2024 menjadi 5,00 persen yang merupakan level terendah sejak tahun 2022. Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah terus diperkuat dengan intervensi di pasar off-shore melalui NDF dan intervensi di pasar domestik melalui pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder. (JBR/15)