BI, Perempuan Indonesia Perkuat Ekosistem Halal Menembus Pasar Global

Blinkiss.id, Jakarta
Perempuan Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap penguatan ekosistem halal di perekonomian nasional.
Dengan kekuatan jejaring komunitas serta semangat kolaboratif, perempuan Indonesia menjadi pilar penting untuk memperluas pasar halal, termasuk potensi pasar global, dan memperkuat ketahanan ekonomi bangsa.
Hal itu mengemuka dalam Indonesia Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) x International Halal Lifestyle Conference (INHALIFE) 2025 dengan tema “Collaboration to Connect Muslim Women, Halal Businesses, and the Global Market”, yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIEXPO) Convention Center.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, menekankan bahwa perempuan adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Data menunjukkan bahwa lebih dari 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, sementara UMKM adalah penggerak utama perekonomian yang menyerap lebih dari 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97% dari total lapangan kerja nasional. Melalui ICWSCE x INHALIFE 2025, Arifah mendorong penguatan peran perempuan Muslimpreneur dalam memperluas pasar halal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Melalui pemberdayaan dan kolaborasi, perempuan Indonesia akan menjadi penggerak utama ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan.” demikian disampaikan Arifah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menegaskan pemberdayaan perempuan bukan sekadar isu kesetaraan gender, melainkan menjadi strategi pembangunan ekonomi untuk mengoptimalkan peran perempuan menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan nasional.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin perempuan tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.”, sebut Filianingsih.
State of Global Islamic Economy Report 2024/25 mencatat di sektor halal global, potensi peran perempuan semakin besar dengan konsumsi produk halal dunia mencapai USD2,5 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi USD3,36 triliun pada 2028.
Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Sapta Nirwandar, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis menggerakkan ekonomi halal, tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan. “Melalui kreativitas, nilai, dan semangatnya, perempuan menjadikan ekonomi halal tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang karakter, keindahan, dan keberkahan”.
Sapta menegaskan komitmennya bersama BI dan Kementerian PPPA memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memperluas peran perempuan dalam rantai nilai halal global. Menurutnya, pengembangan industri halal harus menjadi gerakan bersama yang menggabungkan nilai, kreativitas, dan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan ekonomi, Jumat (10/10/2025)
ICWSCE x INHALIFE 2025 hadir sebagai bukti nyata untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan, pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan komunitas perempuan dalam memperluas peran perempuan di sektor ekonomi halal.
Acara ini juga menjadi forum pertukaran pengetahuan, pengalaman berdasarkan praktik terbaik mengenai pemberdayaan perempuan muslimah dalam bisnis halal, sekaligus mendorong lahirnya pelaku usaha perempuan yang berdaya saing di pasar global.
Tahun ini, gelaran difokuskan untuk mendorong kolaborasi yang menghubungkan perempuan muslimah, bisnis halal dan pasar global dengan sektor prioritas makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal. Mendukung hal tersebut, BI bersama mitra strategis mencanangkan 3 capaian utama. Pertama, terbangunnya jejaring kolabor perempuan pelaku usaha halal di tingkat nasional dan global. Kedua, meningkatnya kapasitas dan literasi bisnis perempuan, khususnya dalam akses pembiayaan, sertifikasi halal, dan digitalisasi usaha, dan ketiga, tumbuhnya ekosistem bisnis halal berbasis komunitas perempuan, yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, ekspansi pasar halal, dan penguatan posisi Indonesia dalam ekonomi syariah global.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 yang diselenggarakan oleh BI bersama Kementerian PPPA dan IHLC. Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat peran perempuan dan komunitas syariah dalam rantai nilai halal nasional serta memperluas akses pasar halal ke tingkat global.
Ke depan, sinergi antara perempuan, komunitas syariah, dan pelaku industri halal diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. (JBR/15)