BI Provinsi Sumut Sambut Audensi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Blinkiss.id, Medan
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara, Dr H Musa Rajekshah, melakukan audiensi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rudy Brando Hutabarat, Rabu (3/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck, memaparkan berbagai program unggulan MES Sumut yang bertujuan memperkuat ekonomi umat melalui pendekatan syariah.
Salah satu program yang menjadi perhatian utama adalah pengembangan Kampung Tahu di Binjai. Program ini diarahkan sebagai bentuk pemberdayaan pelaku usaha kecil berbasis komunitas, dengan harapan mampu menjadi model yang bisa direplikasi di setiap daerah lain.
Tak hanya itu, Ijeck juga memaparkan rencana pembentukan Zona KHAS (Zona Clear, Halal, Aman, dan Sehat) yang ditargetkan hadir di setiap wilayah pengurus daerah MES di Sumatera Utara. “Insya Allah, target kita satu Zona KHAS di tiap daerah mulai dari Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Siantar, Simalungun, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu Utara, Tanjung Balai, Batubara hingga Asahan. Ini kita rencanakan hadir secara bertahap hingga tahun 2026,” tutur Ijeck yang juga merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan program pengembangan dan pendampingan sertifikasi halal yang akan dilakukan secara masif kepada pelaku UMKM, sebagai upaya mendukung ketahanan produk halal di Sumut.
Sebagai bagian dari upaya integrasi ekonomi syariah dan pariwisata, MES Sumut juga menginisiasi pilot project destinasi wisata halal di Kampung Nelayan Indah, Medan Labuhan. Lokasi ini dipilih karena dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis nilai-nilai Islam.
Program strategis lainnya adalah Masjid Center of Economic Empowerment berbasis ZISWAF Digital, yang ditargetkan diluncurkan pada tahun 2026. Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis jamaah, dengan memaksimalkan potensi dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) secara bergulir.
“Melalui program ini, kita ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi. Dana ZISWAF yang terhimpun bisa dikelola untuk membantu mustahik yang merupakan jamaah masjid itu sendiri dalam mengembangkan usaha produktif,” tutur Ijeck.
Audiensi tersebut dihadiri pula oleh Sekretaris MES Sumut, Kaswinata; Bendahara Ichwan Nst; serta pengurus dan Dewan Pakar MES Sumut seperti Sugianto, Prof Saparuddin, dan Prof Andre.
Kepala Perwakilan BI Sumut, Rudy Brando Hutabarat, menyambut baik berbagai inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan BI untuk bersinergi dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah. (JBR/15)