Bupati Samosir Panen Perdana Ikan Nila Pokdakan Mekar
Blinkiss.id, Samosir
Program budidaya ikan kolam darat sistim bioflok di Kabupaten Samosir mulai membuahkan hasil.
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mekar yang melakukan budidaya ikan nila berbuah manis dan melakukan panen perdana lansung bersama Bupati Samoosir di Desa Sitoluhuta-Pangururan.
Bupati Vandiko T. Gultom mengapresiasi kerja keras dan kemauan Pokdakan Mekar untuk mengupgrade ilmu sehingga dapat membuahkan hasil yang lumayan bagus. “Ini masih Panen perdana, hasil panen satu kolam 250 kg kurun waktu panen 4 bulan, sudah cukup baik. Untuk itu kami mengapresiasi dan hasilnya sudah dapat dirasakan secara langsung,” ucap Bupati, Selasa (25/3/2025)
Kedepan, Bupati Samosir menekankan agar Budidaya dapat lebih dimaksimalkan melalui potensi yang ada dan pengalaman saat ini sehingga hasil panen dapat mencapai 500 kg/ kolam. Optimalisasi dimaksud dengan membuat pelet sendiri dari bahan sekitar untuk menekan biaya produksi. “Mari bekerjasama dengan baik. Program ini bersifat stimulan, harus dapat dimanfaatkan untuk budidaya berikutnya sehingga kedepan menjadi Pokdakan yang mandiri dapat meningkatkan nilai perekonomian bagi anggota kelompok,” paparnya.
Selain itu, Bupati juga mendukung komitmen kelompok Mekar menjadikan desa Sitoluhuta menjadi “Kampung Nila”. Dengan komitmen dan konsistensi yang kuat, kita yakin Desa Sitoluhuta dapat terintegrasi menjadi kampung nila.
Ketua Pokdakan Mekar Cornelius Simbolon
merasa terharu dan dengan kedatangan Bupati Samosir beserta OPD. Ia berharap sinergitas yang telah berjalan baik dapat terus berjalan baik. Diakui Cornelius, pengembangan Pokdakan sistim bioflok di Samosir sangat menjanjikan dan berpotensi untuk dikembangkan, membuka peluang bisnis. Untuk itu Cornelius mengajak pembudidaya daya ikan dengan sistim KJA tidak ragu beralih ke Kolam darat sistim Bioflok.
“Atas nama masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab, sampai ditahap ini kami berhasil. Sangat menjanjikan membuat kolam Bioflok saya berani garansi bahwasanya ini menguntungkan.” (RS/15)
