Ini Penjelasan Direktur RS Hadrianus Sinaga Soal Hasil Pemeriksaan Kesehatan Vandiko Gultom
2 min readBlinkiss.id, Samosir
Pasca pemeriksaan kesehatan para Calon Bupati dan Wakil Bupati Samosir 2024-2029 pada Mei 2024 lalu di RS Hadrianus Sinaga, beredar dikalangan wartawan hasil Pemeriksaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Adiktif lainnya (Napza).
Hasil pemeriksaan Napza tanggal 02 Mei 2024 lalu, yang ditandatangani oleh Dr Manahap CF Pardosi, M.Ked, Sp.KJ tersebut terlihat menyatakan bahwa atas nama Vandiko Timotius Gultom positif Ada Gejala Penggunaan Narkotika dan Zat Psikotropika.
“Ada Gejala Penggunaan Narkotika juga Zat Psikotropika, Surat Keterangan Pemeriksaan Napza ini digunakan untuk melengkapi berkas bakal calon Bupati,” isi surat keterangan pemeriksaan Napza nomor440/1084/RSUD/DPT/V/2024 dari RS Hadrianus Sinaga tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Direktur RSUD Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir, dr Iwan Hartono Sihaloho membantah yang mengatakan bahwa surat tersebut salah dan ada kekeliruan.
“Pemeriksaan ini memang ada dilakukan bulan Mei, kemarin ada 5 rangkap surat nya itu, hasilnya memang negatif dan tidak ada gejala gejala. Mungkin, ada kesalahan ketika melingkari itu kan, tidak tau siapa yang melakukan, tapi yang pasti hasilnya itu negatif semua,” jelasnya melalui seluler pada Kamis, (10/10/2024)
Dirinya berjanji akan memberikan surat keterangan hasil pemeriksaan asli yang menyatakan hasil pemeriksaan Napza atas nama Vandiko Timotius Gultom adalah negatif menggunakan narkotika, tapi sampai berita ini diturunkan belum ada surat hasil pemeriksaan tersebut diberikan Direktur RSUD Hadrianus Sinaga kepada greenberita.
Terpisah, dokter Manahap Fransiskus Pardosi Spesialis Kesehatan Jiwa melakukan pemeriksaan Napza pada pemeriksaan tersebut, ketika di konfirmasi greenberita melalui seluler nya, juga mengakui terdapat kesalahan pada surat.
“Salah itu, awalnya surat pertama, saya sendiri yang mencoret menandatangani. Namun, atas kepentingan partai, beliau mengajukan tambahan beberapa surat. Dikarenakan cukup sibuk, saya suruh petugas yang buatkan beberapa rangkap, jadi saya tinggal tanda tangan,” ujarnya.
Dari pengakuan dr Manahap, beliau menyatakan bahwa surat yang tengah beredar itu merupakan kesalahan pencoretan. (R Simbolon)