Dinas KPP Pemkab Samosir Sosialisasi Penyebaran Rabies di Sekolah
2 min readBlinkiss.id, Samosir
Untuk pencegahan penyebaran penyakit Rabies, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir menggelar sosialisasi bahaya gigitan anjing rabies dengan menyasar ke beberapa sekolah.
Sosialisasi digelar di SDN 8 Sianting-anting dan Parlondut, Pangururan, Senin (29/4/2024), Samosir
Ikut hadir Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Tumiur Gultom, Kabid Perkebunan dan Peternakan, beserta staf, dan Kasi Kesra Pangururan.
Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian, Tumiur Gultom, menyampaikan, di Samosir periode Januari hingga April Tahun 2024 ini, ada 18 kasus dengan mengirimkan spesimen untuk diperiksa di Balai Veteriner Medan, dan hasilnya ada 10 positif.
“Kami memberikan pemahaman terkait penyakit rabies dan ciri-ciri hewan penularnya, bagaimana cara dan penanganannya, serta langkah apa yang dilakukan jika terjadi gigitan hewan penular rabies. Sekaligus mengajak siswa menjadi informan terkait rabies,” tuturnya
Sementara itu, Megawati Aritonang menjelaskan apa itu penyakit Rabies, apa saja hewan-hewan penular rabies (HPR), langkah langkah pencegahan dan penanganan jika terjadi kasus gigitan oleh HPR.
Rabies dikenal juga dengan penyakit anjing gila yang merupakan penyakit infeksi pada sistem syaraf pusat (otak) yang disebabkan oleh Rabdovirus. Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan hewan yang terkena rabies, diantaranya anjing, kucing, dan kera.
“Virus rabies bersifat zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia. Virus terdapat pada air liur hewan yang sakit rabies dan biasanya ditularkan kepada manusia/hewan lainnya melalui gigitan, serta jilatan pada kulit yang terluka atau selaput lendir mata dan mulut”, jelasnya.
Sebelumnya, Kabid Perkebunan dan Peternakan Freddy Marbun, berharap adanya kegiatan ini, siswa/i bisa memahami dan mengerti bahaya penyakit rabies karena umumnya kasus gigitan terjadi pada anak-anak. (R Simbolon)