Ekspor/Impor Sumut Februari 2024 Meningkat Setelah Pandemi
2 min readBlinkiss.id, Medan
Nilai ekspor dan impor untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan setelah kelonggaran Pandemi Covid-19 berlalu.
Dimana nilai ekspor melalui pelabuhan muat di Sumut pada Februari 2024 naik jika dibandingkan Januari 2024, yaitu dari US$735,683 juta menjadi US$746,834 juta atau naik 1,52 persen.
Bahwa jika dilihat pada Februari 2023, ekspor Sumut turu sebesar 18,68 persen, sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Utara Nurul Hasanudin lewat laporan bulanan, Jumat (6/4/2024).
Lanjut dia, berdasarkan rincian yakni untuk golongan barang yang meningkatkan dengan nilai ekspor terbesar pada Februari 2024 terhadap Januari 2024 adalah golongan kopi, teh, rempah-rempah yaitu naik sebesar US$15,47 juta -49,49%-, sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar di antara 10 golongan barang utama adalah karet dan barang dari karet sebesar US$6,04 juta – -9,00%-.
Selanjutnya untuk Ekspor ke Tiongkok pada Januari 2024 yang terbesar yaitu US$138,37 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$110,71 juta dan India sebesar US$46,94 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,63 persen.
Menurut Hasan, kelompok negara utama tujuan ekspor pada Januari 2024, ekspor ke kawasan Asia di luar ASEAN yang terbesar dengan nilai US$249,00 juta -33,34%- ucapnya.
Kemudian untuk nilai impor melalui Sumut Februari 2024 atas dasar CIF -cost, insurance & freight- sebesar US$454,10 juta atau naik sebesar 1,09 persen dibandingkan Januari 2024 sebesar US$449,20 juta. Namun jika dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor naik sebesar 20,71 ℅.
Nilai impor berdasarkan golongan penggunaan barang Februari 2024 dibanding Januari 2024, bahan baku/penolong naik sebesar 8,79 persen, akan tetapi barang modal dan barang konsumsi turun masing-masing sebesar 14,28 persen dan 33,10 persen.
Lebih lanjut disampaikan Nurul lagi, pada Februari 2024, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar US$31,64 juta -46,72%-, sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan plastik dan barang dari plastik sebesar US$10,93 juta – -34,94%-.
Nilai impor Februari 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$101,93 juta dengan perannya mencapai 22,45 persen dari total impor Sumut, diikuti Malaysia sebesar US$68,45 juta -15,08%- dan Singapura sebesar US$65,87 juta -14,51%-. (JB Rumapea)