IndigoSpace Aceh Dukung Perkembangan Starup Digital di Wilayah Aceh

Blinkiss.id, Banda Aceh

IndigoSpace Aceh yang  diresmikan pada hari ini 8 September 2024, di sesi tanya jawab melibatkan diskusi seputar fasilitas yang tersedia, peluang kolaborasi bagi para startup, serta bagaimana program IndigoSpace Aceh dapat membantu perkembangan bisnis teknologi di Aceh. 

Melalui paparan jawaban Fauzan feisal selaku Deputy EVP CX Digitization memberikan penjelasan terkait beberapa hal penting, seperti :

1. Peran IndigoSpace Aceh dalam Ekosistem Startup bagaimana IndigoSpace Aceh yang tentunnya mendukung perkembangan startup digital di Banda Aceh, memberikan ruang kolaborasi, mentoring, dan akses ke jaringan investor.
2. Digitalisasi maupun Transformasi Pelayanan Pelanggan (Customer Experience – CX sebagai bagian dari digitalisasi CX. Fauzan menjelaskan tentang bagaimana Telkom berupaya meningkatkan pengalaman pelanggan melalui inovasi digital, serta bagaimana IndigoSpace akan memainkan peran dalam upaya tersebut.
3. Program dan Dukungan : Ia  juga membahas program-program spesifik yang dijalankan di IndigoSpace, seperti pelatihan, inkubasi, akselerasi, serta dukungan teknologi dan infrastruktur yang akan diberikan kepada startup.
   4.Bagaimana IndigoSpace akan berkolaborasi dengan komunitas lokal, universitas, dan pelaku industri lainnya di Aceh untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan digitalisasi.

Sementara Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia, memberikan penjelasan terkait beberapa aspek kunci:
1.Visi Digitalisasi Telkom, Fajrin menjelaskan visi besar Telkom dalam mendukung transformasi digital di Indonesia, termasuk bagaimana IndigoSpace di Banda Aceh berperan sebagai pusat inovasi dan digitalisasi yang akan membantu mempercepat perkembangan startup lokal.

2. Dukungan untuk Startup, ia menekankan komitmen Telkom untuk mendukung pertumbuhan startup di Aceh melalui IndigoSpace, dengan memberikan akses ke sumber daya, mentor, dan ekosistem yang mendukung.
3. Sedangkan dari sisi Strategi Kolaborasi, Fajrin mengatakan, strategi kolaborasi antara Telkom dan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, universitas, dan komunitas lokal, untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi inovasi teknologi.
4. Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para startup di era digital, serta bagaimana Telkom berencana untuk mengatasi tantangan ini melalui program-program yang ditawarkan di IndigoSpace.
5. Dalam hal Inovasi dan Transformasi, Fajrin menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat dan bagaimana Telkom berupaya memimpin transformasi digital di Indonesia, termasuk di wilayah Aceh.

Sedangkan Teuku Fauzan, sebagai General Manager Witel Banda Aceh, dalam peresmian IndigoSpace Banda Aceh memberikan penjelasan yang berfokus pada aspek-aspek berikut:

1. Peran Lokal Witel dalam Pengembangan Infrastruktur, dalam menyediakan dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang mendukung digitalisasi di wilayah Aceh, termasuk di IndigoSpace.
2. Khusus Dukungan terhadap Ekosistem Startup di Aceh, Ia  menjelaskan bagaimana Witel Banda Aceh berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem startup di Aceh melalui penyediaan layanan telekomunikasi berkualitas, serta bagaimana IndigoSpace akan menjadi pusat aktivitas digital di daerah tersebut.
3. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan Lokal. Teuku Fauzan menyoroti pentingnya kolaborasi antara Telkom dengan pemerintah daerah, universitas, dan komunitas bisnis di Banda Aceh untuk memastikan bahwa IndigoSpace dapat berfungsi sebagai katalisator bagi inovasi lokal.
4. Fasilitas dan Layanan di IndigoSpace. Ia memberikan gambaran tentang fasilitas dan layanan yang disediakan oleh IndigoSpace, seperti coworking space, mentoring, akses ke teknologi, dan dukungan lainnya yang bertujuan untuk membantu startup dan pengusaha muda di Aceh.
5. Untuk Strategi Pengembangan Berkelanjutan, Teuku Fauzan kemungkinan juga akan membahas strategi Witel Banda Aceh dalam memastikan pengembangan IndigoSpace yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha di Aceh. (JB Rumapea)