18 Desember 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Jampi Sumut Nilai Kapolres Madina Jadikan Pembelajaran Terkait Peristiwa Desa Tabuyung

MADINA, BLINKISS – Ketua Jaringan Masyarakat Pemantau Kepolisian (Jampi) Sumatera Utara, Zakaria Rambe menilai apa yang terjadi di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis merupakan akumulasi kekesalan dari masyarakat khususnya kaum ibu. Sehingga mereka meluapkan dengan melakukan pembakaran terhadap 3 unit rumah yang diduga ditempati oleh jaringan pengedar narkoba di Desa itu.


“Kejadian Selasa sore kemarin ini seharusnya jadi pembelajaran bagi Kapolres Madina dan dan jajarannya. Ada apa. Sehingga masyarakat akhirnya main hukum sendiri. Ini harus dikaji oleh pihak kepolisian,” tutur Zakaria ketika dimintai keterangannya terkait peristiwa di Desa Tabuyung tersebut, Rabu (17/12/2025).


Zakaria mengatakan, aksi nekat yang dilakukan oleh para kaum Ibu ini didasari oleh rasa sayangnya mereka terhadap generasi penerus dan masyarakat di desa mereka. Dia pun menilai, kemungkinan aksi ini merupakan reaksi dari para kaum ibu terhadap lambatnya atau diamnya pihak Kepolisian dalam memberantas narkoba di desa mereka.


“Akar awalnya mungkin ada laporan dari kaum ibu yang dinilai mereka tidak ditanggapi. Atau menurut kacamata mereka peredaran narkoba di desanya sudah cukup parah dan kepolisian hanya diam saja,” ucap Advokat Alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini.


Karena itu, Zakaria berharap Kapolres Madina dan jajarannya segera mengambil tindakan atas kejadian ini. Sehingga masyarakat merasa terlindungi dan diayomi oleh keberadaan Kepolisian.


“Ketika Pak Prabowo sedang berusaha mereformasi Institusi Kepolisian, kejadian ini terjadi. Di daerah yang dianggap kecil dan jauh dari Ibukota. Ini bisa dikatakan, hanya Presiden saja yang ingin merubah citra Kepolisian, tanpa dibarengi dengan sikap tegas Kapolres hingga Kapolseknya,” tegasnya.


Sementara itu, Plt Kepala Desa Tabuyung, Iskandar Muda Tanjung menjelaskan peristiwa pembakaran rumah terduga pengedar narkoba di desanya merupakan reaksi spontan dari kaum ibu-ibu.


“Iya, kejadian pembakaran itu terjadi secara spontan, setelah acara pengajian dan do’,a bersama Ibu – Ibu langsung bergerak ke rumah yang diduga bandar narkoba,” jelasnya ketika dihubungi via WhatsApp, Rabu (17/12/2025).


Iskandar mengatakan pihak pemerintah desa telah berupaya mencegah agar Ibu – Ibu tidak melakukan sweeping ke rumah terduga pengedar narkoba. Namun permintaan dari Plt Kades itu tidak diindahkan lagi oleh Ibu – Ibu yang sudah geram dengan peredaran narkoba yang merusak generasi muda di Desa Tabuyung.


“Selaku Plt Kepala Desa sudah berusaha untuk mencegah Ibu – ibu untuk tidak melakukan sweeping ke rumah yang diduga bandar narkoba, dan mengingatkan untuk tidak berbuat anarkis namun tidak lagi dihiraukan Ibu-Ibu,” kisahnya. (Agung)

Facebook Comments Box
Translate »