Kapolda Sumut Turunkan Tim untuk Selidiki Dugaan Ketidaknetralan dan Kasus Salah Tangkap di Polres Taput
2 min readMedan, BLINKISS – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Whisnu Hermawan Febrianto, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti berbagai laporan dugaan pelanggaran di Polres Tapanuli Utara (Taput). Laporan tersebut mencakup dugaan ketidaknetralan dalam Pilkada 2024, kasus salah tangkap, serta isu peredaran narkoba yang diduga melibatkan oknum kepolisian.
Kapolda menyampaikan bahwa langkah investigasi sedang dilakukan oleh Propam Polda Sumut guna memastikan kebenaran laporan tersebut.
“Kami tidak ragu-ragu melakukan tindakan jika hal itu benar. Tentu dengan melakukan cek investigasi menurunkan pihak Propam Polda Sumut dan Kompolnas,” ujar Whisnu saat menghadiri acara silaturahmi insan pers bersama Forkopimda Sumut di Aula Kantor Gubernur Sumut, Senin (25/11).
Terkait laporan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon Bupati di Pilkada 2024, Whisnu menegaskan pentingnya netralitas Polri dalam menjaga integritas demokrasi.
“Sebagaimana informasi yang diperoleh, ada keberpihakan terhadap salah satu calon Bupati di wilayah Tapanuli Utara seperti yang disampaikan. Saya tampung semua informasi terkait tugas Polri di jajaran Polda Sumut,” ungkapnya.
Kapolda juga menambahkan, “Percayalah kepada Polri, penyelenggaraan Pilkada dan Pilgub di Sumut diyakini berlangsung damai dan nyaman. Sejauh ini, titik rawan masih terbilang situasi aman, kondusif, dan tidak ada kegaduhan.”
Kapolda turut menyoroti laporan kasus salah tangkap yang dilakukan oleh Polres Taput. Ia meminta agar masyarakat menyerahkan persoalan ini untuk diselesaikan melalui jalur hukum.
“Persoalan salah tangkap terhadap masyarakat oleh Polres Taput juga akan diselidiki. Namun, saya minta masyarakat menyerahkan melalui pravidi media pengadilan,” tegas Whisnu.
Terkait isu peredaran narkoba, Whisnu menegaskan komitmennya untuk memberantas kejahatan tersebut. Ia memastikan Polda Sumut tidak akan mentoleransi keterlibatan oknum kepolisian dalam kejahatan narkoba, apalagi jika digunakan untuk kepentingan politik.
“Pastinya langkah Polda Sumatera Utara tetap melakukan bersih-bersih terkait peredaran narkoba di Sumatera Utara. Daerah Sumut ini kampung mertua saya. Tentu malu saya kalau Sumut tidak bersih dari peredaran narkoba,” ujar Whisnu.
Kapolda mengajak masyarakat untuk mempercayakan penyelesaian kasus-kasus ini kepada pihak yang berwenang. Ia memastikan bahwa semua laporan akan ditangani secara profesional dan transparan.
“Kami bersama TNI terus berupaya melakukan penyelamatan dari kejahatan narkoba dan kejahatan kriminal lainnya. Percayalah kepada Polri, kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas di Sumut,” tutup Whisnu. (Agung)