13 Juni 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Kapolres Samosir Rakoor Penanganan Karhutla, Sebagai Upaya Deteksi Dini

Blinkiss.id, Samosir

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir menggelar Rapat Koordinasi (Rakoor) Penanganan dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2025 di Aula Pemkab Samosir.

Rapat ini dipimpin langsung Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, S.T dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga perwakilan kelompok tani hutan, Rabu (11/6/2025)

Peserta menyampaikan evaluasi serta rekomendasi strategi penanganan karhutla ke depan. Berdasarkan data BPBD, total luas lahan yang terbakar pada tahun 2025 mencapai ±382 hektare dengan 13 titik api yang tersebar di wilayah Samosir.

Sementara itu, Kapolres Samosir AKBP Rina Frillya, S.I.K, menegaskan bahwa selain upaya deteksi dan preventif yang telah dijalankan, kini sudah saatnya dilakukan langkah penegakan hukum. “Faktor utama karhutla adalah manusia. Kita sudah lakukan sosialisasi, patroli, dan pemasangan spanduk larangan. Namun upaya represif tetap diperlukan, penegakan hukum harus ditegakkan bagi pelaku pembakaran hutan,” tegas Kapolres.

Kepala Seksi Perlindungan Hutan KPH XIII Dolok Sanggul, Toga Sinurat, menyarankan penerapan teknologi sekat bakar sebagai langkah pencegahan. “Konsep ini belum pernah diterapkan di Samosir. Padahal, sekat bakar—baik alami seperti sungai, maupun buatan seperti parit—sangat efektif membatasi penyebaran api,” ungkapnya.

Pihak Manggala Agni melalui Kepala Dalops Anggiat Sinaga, mengumumkan rencana pelatihan penanganan karhutla (bimtek brigade) pada 24-26 Juni 2025. Manggala Agni juga telah aktif melakukan patroli pencegahan bersama TNI-Polri.

Isu penegakan hukum juga menjadi perhatian Kejaksaan Negeri Samosir. Kasi Intel Kejari, Richard Parningotan Simare-mare, menyampaikan pentingnya efek jera. “Tindak tegas pelaku pembakaran. Penindakan adalah solusi utama agar kejadian serupa tidak terulang,” paparnya.

Ketua DPRD Samosir, Nasib Simbolon, menyoroti pentingnya peran Kelompok Tani Hutan (KTH). “Kita harus berdayakan KTH agar ikut menjaga hutan. Karhutla bukan hanya masalah lingkungan, ini juga persoalan sosial yang membutuhkan keterlibatan seluruh pihak, bahkan tanpa anggaran besar,” tegasnya.

Penutupan rapat dilakukan oleh Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, yang mengajak semua pihak tidak saling menyalahkan namun bersatu dalam solusi. “Edukasi masyarakat adalah kunci. Camat dan Kades harus terus sosialisasikan larangan pembakaran. Kita juga akan memasang imbauan tertulis di rumah warga. Mari kita jaga hutan Samosir, demi keberlangsungan ekosistem dan masa depan generasi mendatang,” ucapnya.

Di akhir kegiatan, Plt. Kasi Humas Polres Samosir Brigpol Gunawan Situmorang menyampaikan bahwa rapat menghasilkan kesepakatan pembentukan Pokja Terpadu Siaga Karhutla dengan BPBD sebagai leading sector. Rapat berlangsung dengan aman dan terkendali hingga selesai. (RS/15)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »