23 November 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Kematian Tragis Balqis: Tantangan Berat Bagi Aparat Penegak Hukum

2 min read

Blinkiss.id,Medan – Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Kapolrestabes Medan dan jajarannya, kini dihadapkan pada tugas berat untuk segera menangkap pelaku pembunuhan yang mengguncang hati banyak orang. Balqis, seorang bocah tak berdosa berusia 8 tahun, tewas mengenaskan setelah diduga dianiaya secara keji hingga akhirnya meninggal dunia.

“Hal ini merupakan tanggung jawab besar bagi kepolisian untuk segera menangkap pelaku. Pembunuhan ini mengungkap motif tragis, di mana korban sebelumnya diterlantarkan oleh orang tua kandungnya,” ujar seorang wartawan bernama Nasution, yang juga merupakan warga Percut Sei Tuan, pada hari Senin (9/10/23).

Kematian tragis Balqis dengan cepat menjadi viral di media sosial. Kabar menyebutkan bahwa Balqis, yang baru berusia 8 tahun, diduga disiksa secara kejam hingga akhirnya tewas. Sang ayah telah mengakui perbuatannya, dan meminta agar jenazah anaknya segera diautopsi.

Balqis adalah anak dari pasangan Edi Syahputra dan Devi Andrean, warga Jalan Letda Sujono, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara. Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Informasi dari sumber menyebutkan bahwa Balqis meninggal dunia di RS Haji Medan. Awalnya, ayah Balqis, Edi Syahputra, masuk penjara dan ibunya, Devi Andrean, diusir oleh warga dari rumahnya karena perilakunya yang meresahkan.

Balqis dan kedua saudaranya diasuh oleh ibu asuh bernama Peni Elisa. Setelah ditinggalkan oleh ibunya, Balqis tinggal bersama Peni Elisa selama dua bulan.

Kondisi Balqis yang lemah saat ditemukan oleh warga dalam keadaan lemas dari rumah kosong tidak jauh dari tempat tinggal Peni. Warga segera membawanya ke rumah Peni, dan kemudian Peni mengantarkannya ke rumah saudaranya, Rani.

Ketika tiba di rumah Rani pada Kamis (05/10/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, Rani bertanya kepada Balqis tentang penyebab kondisinya. “Kenapa kau nak, siapa yang membuatmu begini?” tanya Rani pada Balqis.

“Mulutku dilakban, kepalaku dipukuli, dan pinggangku ditendang. Aku sakit saat buang air kecil, bu,” jelaskan Balqis dengan berat.

“Siapa yang melakukannya nak?” tanya Rani lagi.

Namun, sebelum Balqis bisa menjawab, dia mulai mengalami kejang-kejang, dan Rani segera membawanya ke RS Haji Medan dengan didampingi oleh warga.

Takdir berkata lain, Balqis menghembuskan nafas terakhirnya dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di rumah sakit.

“Kami mendesak kepolisian untuk segera menyelidiki kematian Balqis yang diduga disiksa secara tidak manusiawi,” ujar seorang sumber.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa kematian korban diduga tidak wajar. Seorang anak yang tak bersalah mengalami penyiksaan fisik yang mengerikan, yang pada akhirnya membuat Balqis kehilangan nyawanya setelah berjuang di RS Haji Medan.

Hingga berita ini ditulis, Kapolsekta Percut Sei Tuan maupun ibu kandung korban belum berhasil dikonfirmasi. (Redaksi/Tim)

Facebook Comments Box
Translate »