Kuartal II 2025, Ekonomi Sumut Tumbuh Sebesar4,69 Persen

Blinkiss.id, Medan
Pada kuartal II tahun 2025, bahwa perekonomian Sumatra Utara (Sumut) tercatat tumbuh sebesar 4,69% jika dibandingkan pada kuartal II tahun 2024 (y-on-y).
Sementara itu, jika dilihat pada kuartal I tahun 2025, ekonomi Sumut dari kuartal II meningkat sebesar 2,97% (q-to-q), sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Asim Saputra.
Di tambahkan Asim, bahwa jika dilihat dari analisis berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal II didorong oleh sektor transportasi dan pergudangan yang naik sebesar 12,83%, diikuti oleh sektor jasa perusahaan tumbuh 8,47%, serta sektor pertanian yang mengalami kenaikan sebesar 7,17%.
“Sedangkan untuk sektor administrasi pemerintahan, pertahahanan dan jaminan sosial wajib serta pertambangan maupun penggalian mengalami kontraksi,” ungkap Asim melalui pemaparannya terkait pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan II.
Disisi lain, Asim menjelaskan bila dilihat dari sumber pertumbuhan dengan tolak ukur berdasarkan sektor usaha, maka kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan II berasal dari sektor pertanian yang angka mencapai 1,81%.
“Sektor pertanian sejauh ini memang terus tumbuh. Dari 0,94% di triwulan IV 2024, kemudian 1,19% di triwulan I 2025, dan kemudian tumbuh 1,81% di triwulan II 2025,” imbuhnya.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi pengeluaran, perekonomian Sumut pada triwulan II dikatakan Asim didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) yang mencapai 10,45% dibandingkan triwulan I 2025 (q-to-q).
Secara y-on-y atau jika dibandingkan pada triwulan II 2024, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen ekspor mencapai 9,94 persen.
“Secara c-to-c atau semester, pertumbuhan tertinggi hingga triwulan II 2025 terjadi pada komponen ekspor sebesar 11,95%,” tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi di Sumut pada triwulan kedua mencapai 4,69%, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di regional Sumatra mencapai 4,96%.
Disisi lain adanya perubahan dalam pola pertumbuhan jika dibandingkan pada periode sebelumnya. (JBR/15)