November 2024, Sumut Inflasi Sebesar 1,49 Persen

Blinkiss.id, Medan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Asim Saputra memaparkan bahwa harga Tomat salah satu penyumbang inflasi terbesar di Sumut.
Dimana harga tersebut mengalami kenaikan yang cukup pesat yaitu Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg pada akhir-akhir ini yang berakibat komoditi menjadi pemicu inflasi di Sumut menjadi 1,49 persen pada November 2024, ungkapnya pada pertemuan bulan di kantor BPS Sumut, Jln Asrama Medan. Hadir juga mewakili OPD Pemerintah Provinsi Sumut yang terkait didalamnya dan hadir mewakili Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mewakili Bank Indonesia Provsu, Senin (2/12/2024)
Lanjut Asim menjelaskan, bahwa harga tomat secara terus menerus mengalami kenaikan merupakan komoditi sebagai penyumbang inflasi bersama komoditi lainnya.
Dimana pada sejumlah pasar tradisional di Medan, harga tomat naik bervariasi Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg, yang biasanya Rp8.000 – Rp11.000 per kg, dan terkadang harganya Rp6.000 per kg.
Sambungnya lagi, bahwa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2024 antara lain: minyak goreng, emas perhiasan, daging ayam ras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, bawang merah, gula pasir, bawang putih, beras, sewa rumah, ikan nila, telur ayam ras, bayam, kopi bubuk, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan dencis, Sigaret Putih Mesin (SPM),
kentang, kelapa dan mie.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y pada November 2024 antara lain: cabai rawit, cabai merah, udang basah, bensin, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bahan bakar rumah tangga, ikan asin teri, sawi putih/pecay/
pitsai, kol putih/kubis, sabun cair/cuci piring.
Kemudian ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, pepaya, sabun detergen bubuk, wortel, daging sapi, pengharum cucian/pelembut, ketimun, sawi hijau, dan apel.
Pada bulan November 2024, inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Sumut sebesar 1,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,21. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 3,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,69, sedangkan inflasi y-on-y dan terendah terjadi di Kabupaten Deliserdang sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 105,53.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran,” ungkapnya.
Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,12 persen, Pakaian dan alas kaki sebesar 1,90 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen.
Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen; kesehatan sebesar 0,84 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,46 persen, pendidikan sebesar 1,01 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,63 persen.
“Dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,72 persen. Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,44 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen,” tuturnya.
Untuk tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,54 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,13 persen. (JB Rumapea)