20 September 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

NSI Day 2023 Bukti Konkrit Bank Indonesia Bersama Pemda Dukung Investasi dan Ekspor Sumut

8 min read

Blinkiss.id, Medan

North Sumatra Invest (NSI) Day 2023 merupakan ajang promosi proyek investasi strategis di Sumatera Utara (Sumut) guna mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan. Kegiatan yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan keketuaan Asean oleh Indonesia di tahun melalui tema “Asean Matters: Epicentrum of Growth”. Hal itu dikatakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, pada acara NSI Day 2023 di Hotel JW Marriott Meda, Senin (06/11/2023).

Disampaikan Destry Damayanti melalui tema “ Enhancing North Sumatra Economic Growth through Sustainable Investment and Financial Inclusion sehingga berfungsi sebagai katalisator baru untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Pelaksanaan NSI tahun ini sebut Destry, merupakan yang kedua kali dan merupakan bukti konkrit dari BI dan Pemerintah Daerah (Pemda), baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk mendukung investasi dan ekspor terutama dari Propinsi Sumatera Utara.

“Melalui flagship event ini, BI bersama Pemda memfasilitasi pertemuan antara pemilik proyek dengan calon investor, mempromosikan berbagai inovasi serta peluang investasi dan ekspor, serta melakukan debottlenecking permasalahan investasi,” sebut Destry.

Cara dihadiri Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, Pj.Gubernur Sumut, Hasanuddin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provonsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho dan undangan lainnya.

Pada NSI tahun 2023 ini, tutur Destry, telah dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan sejumlah investor besar, antara lain kerja sama antara KEK Sei Mangkei dengan PT Evyap Sabun Indonesia (HQ: Turki), PT Simedarby Oils Sei Mangkei Refinery (HQ: Malaysia), dan PT Emery Oleochemical Indonesia (HQ: USA). Tidak hanya untuk industri yang besar, pada event ini juga akan dilakukan kerja sama antara UMKM dengan perusahaan ritel.

“Usaha kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut selaras dengan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” tutur Destry.

Menurut dia, tema ini bertujuan untuk menempatkan ASEAN sebagai pusat utama pertumbuhan ekonomi baik di tingkat regional maupun global. Keselarasan ini lebih lanjut terbukti melalui sinergi antara NSI Day dengan inisiatif capacity building ASEAN, yang bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan Keketuaan ASEAN oleh Indonesia.

Sebagaimana diketahui, lanjutnya, saat ini ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat sejalan dengan melebarnya divergensi perekonomian AS dan Tiongkok, yang diiringi dengan berlanjutnya ketegangan geopolitik global. Berdasarkan proyeksi dari IMF dan OECD per Triwulan III tahun 2023, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3% (yoy), lebih kecil dari tahun 2022 yang tumbuh 3,4%.

Di kemukakan Destry, ketidakpastian global yang terjadi saat ini tidak dapat diprediksi dan bersifat anomali. Terdapat 5 kondisi global yang perlu mendapat perhatian:

Ekonomi-ekonomi global akan terus melambat dan tidak akan kembali ke level pre-covid. Fragmentasi akan semakin melebar.

Harga energi akan semakin naik, menyebabkan inflasi global akan terkerek naik juga.

Fenomena term premia , dimana yield jangka Panjang akan naik. Negara akan kesulitan membiayai fiskalnya.

Fenomena higher for longer yang belum dapat diprediksi kapan berakhir. Dampak dari higher for longer akan diperparah juga dengan kenaikan harga energi.

Dollar akan semakin kuat, sehingga capital in flow ke Indonesia akan relatif kering.

Ditambahkan Destry, meskipun kondisi perekonomian global masih menunjukkan ketidakpastian yang tinggi, pemulihan ekonomi Indonesia optimis masih akan berlanjut.

Pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi didukung oleh konsumsi pribadi, termasuk konsumsi generasi muda, khususnya di sektor jasa. kepercayaan konsumen yang tetap tinggi. Survei Konsumen Bank Indonesia bulan September 2023 juga tetap menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen pada zona optimis (>100) pada level 121,7. Pertumbuhan investasi optimis tetap terjaga, didorong oleh kelanjutan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menurut Kementerian Investasi, Indonesia mencatatkan investasi asing sebesar 363 triliun rupiah (sekitar USD 23 miliar) dan investasi domestik sebesar 315 triliun rupiah (sekitar USD 20,4 miliar) sepanjang semester pertama tahun 2023. Capaian tersebut masih sejalan dengan tren pemulihan paska COVID, dimana pada tahun 2022, investasi asing dan domestik mencapai USD 80 miliar.

“Kami berkeyakinan bahwa investasi di Sumatera Utara akan terus meningkat. Hal ini mengingat pertumbuhan ekonomi Sumut yang berjalan on track,” paparnya

Dikatakannya, pada triwulan II tahun 2023, ekonomi Sumut tumbuh 5,19% (yoy), lebih tinggi dari perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,17%. Bila dilihat lebih panjang, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumut selama 5 tahun terakhir (2018-2022) juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 3,3%. 11.

Selain memiliki posisi geografis yang strategis sebagai pusat perdagangan Indonesia wilayah barat, Sumut juga menjadi salah satu provinsi terdepan dalam kesiapan infrastruktur berteknologi tinggi untuk mendukung industri yang berkelanjutan.

Salah satu bentuk nyata adalah fasilitas pengolahan limbah terpadu di Kawasan Industri Medan di Deli Serdang, yang telah diresmikan sejak tahun 2021. 12. Kualitas SDM di Sumut juga terus menunjukkan perbaikan.

Nilai Indeks Pembangunan Manusia tahun 2022 tercatat 72,71; naik 71 bps dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 67% penduduk Sumut juga adalah para generasi produktif (15-64 tahun). Prospek investasi yang menjanjikan ini terlihat dari realisasi foreign direct investment (FDI) Sumut pada triwulan III tahun 2023 yang tumbuh 35,44% (yoy) atau sebesar USD 263,85 juta.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh realisasi investasi di sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar USD 90,27 juta dan sektor Industri dan Makanan sebesar USD 55,2 juta.

“Ditengah berbagai ketidakpastian global, kami yakin bahwa investasi di Sumatera Utara belum kehilangan gaungnya, baik kepada investor domestik dan asing,” pungkasnya.

Salah satu upaya BI dalam mendorong/mempromosikan investasi adalah dengan membentuk Investment Relations Unit (IRU) baik di dalam maupun luar negeri. Khusus terkait investasi yang sifatnya regional, kami memiliki RIRU (Regional Investment Relations Unit) di 14 provinsi, salah satunya di Sumatera Utara ini.

Sebelum menutup sambutannya Destry Damayanti memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumater Utara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara yang telah mewujudkan terlaksananya NSI 2023 dengan baik.

“Sinergi yang telah baik ini kami harapkan dapat semakin kuat dengan adanya dukungan oleh Kementerian Investasi/BKPM dan PT Penjaminan Infrastruktur. Dalam NSI Day, kami memberi peluang bagi project owner di Sumatera Utara dan berbagai daerah Sumatera lainnya untuk mempresentasikan lebih luas mengenai potensi, prospek, dan keunggulan proyeknya kepada calon investor,” ucap Destry.

Destry berharap forum ini dapat menjadi ruang diskusi antara calon investor dengan para project owner , termasuk kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pembiayaan yang lebih inklusif dari investor potensial.

“Kami meyakini bahwa sinergi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam membuka peluang kerja sama serta kemitraan untuk mendorong percepatan investasi di Provinsi Sumatera Utara yang kita cintai bersama. Semoga event ini membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak,” ucap Destry.

Sementara itu Pj.Gubernur Sumatera Utara Hasanuddin mengatakan, selaras dengan tema keketuaan Asean, NSI Day 2023 Hasanuddin berharap dapat mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang baru dengan tema “Enhancing North Sumatra Economic Growth hrough Sustainable Investment and Financial Inclusion”.

Selain itu, NSI Day memberi peluang bagi project owner di Sumatera Utara untuk mempresentasikan secara lebih luas potensi, prospek, dan keunggulan proyeknya kepada calon investor dan/atau stakeholder terkait.

“Sehingga harapannya terjadi kesepakatan lebih lanjut antara kedua belah pihak untuk saling bekerja sama pada sesi one-on-one meeting di bagian selasar gedung,” tutur Hasanuddin.

Pertemuan ini kata dia, merupakan komitmen bersama dalam mendorong dan memajukan sektor investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih terakselerasi. Seperti diketahui bersama bahwa sektor investasi memiliki andil besar dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan II tahun 2023 yang mencapai angka 5,19% (yoy) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Sektor investasi sebutnya, berhasil menyumbang 29,03% atau sebagai kontributor terbesar ketiga dari sisi pengeluaran setelah konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor. Konsumsi rumah tangga yang memiliki andil terbesar dalam perekonomian Sumatera utara (50,95%) juga tumbuh solid di triwulan II 2023 sebesar 6,2% yang menjadikan Sumatera Utara sebagai pasar yang potensial untuk berinvestasi.

“Dari sisi lapangan usaha, kami bersyukur bahwa Sumatera Utara adalah daerah yang memiliki hamparan area pertanian yang begitu luas dengan tanah yang subur, sehingga cocok untuk dikembangkan berbagai komoditas pertanian,” jelasnya.

Berdasarkan data BPS, kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Sumatera Utara relatif besar, mencapai 23%. Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian juga yang paling besar di Sumatera Utara, mencapai 34,65% dari total penduduk bekerja pada Maret 2023.

Selain pertanian, sektor industri pengolahan juga memiliki potensi investasi yang menarik mengingat kontribusinya terhadap total PDRB Sumatera Utara juga relatif besar, mencapai 18,6%.

“Dlam event ini, kami menawarkan berbagai proyek di sektor industri, seperti Sei Mangkei Special Economic Zone, Kuala Tanjung Industrial Estate, dan Medan Industrial Estate yang didukung dengan infrastruktur lengkap. Sehingga peluang berinvestasi di sektor industri pengolahan di Sumatera Utara ini sangatlah besar untuk dikembangkan,” ucapnya.

Selanjutnya melihat minat investor asing yang tinggi lanjut dia, dalam sustainable investment, pihaknya memahami bahwa pengembangan industri yang lebih ramah lingkungan merupakan bisnis yang perlu terus didorong.

Di kawasan industri Medan, terdapat pengolahan limbah B3 milik Adhi Karya sehingga limbah yang dihasilkan oleh perusahaan di kawasan, dikelola terlebih dahulu agar dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan.

Begitu juga dengan Kawasan Ekonomi Khusus di Sei Mangkei, yang telah menerapkan energi surya dan energi biogas dalam memproduksi listrik, sehingga mengurangi penggunaan energi batubara yang tidak dapat diperbarui.

“Untuk mendorong masyarakat Medan, Binjai dan Deli Serdang untuk menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan, kami juga memiliki proyek Bus Rapid Transit Medan, Binjai, dan Deli Serdang atau Mebidang,” sebutnya.

Secara umum, lanjut dia, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah saat ini sedang fokus meningkatkan iklim investasi, dan pihaknya di Sumut juga sudah siap dengan dukungan pemberian insentif dan kemudahan kepada para investor yang akan berinvestasi.

“Dukungan nyata kami terhadap investasi ditunjukkan dengan penerbitan Perda No.3 tahun 2023 tentang pemberian insentif dan kemudahan berinvestasi,” papar Hasanuddin.

Perda ini imbuhnya, bertujuan meningkatkan investasi dan kemudahan usaha, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta mendorong peran serta masyarakat dan sektor swasta dalam pembangunan daerah.

Berdasarkan perda tersebut, pemberian insentif dan/atau pemberian kemudahan dilakukan berdasarkan prinsip: kepastian hukum; kenyamanan dalam berusaha; kesetaraan; transparansi; akuntabilitas; dan efektif dan efisien agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor.

“Kami juga sangat terbuka jika ada potensi dan peluang investasi baru di luar yang akan kami sajikan, dan untuk itu, silahkan bapak ibu menjalin komunikasi dengan delegasi kami, atau Tim NSI. Kami siap untuk menindaklanjuti dapat diwujudkan, sesuai ketentuan dan kewenangan yang diberikan,” tutup Hasanuddin.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho menyampaikan, dengan beragam proyek investasi strategis yang siap ditawarkan, demografi Sumatera Utara turut mendukung peluang investasi.

Menurutnya posisi yang strategis ini berbatasan dengan selat Malaka menempatkan Sumatera Utara menjadi pusat perdagangan utama di Indonesia bagian Barat. Demografi Sumatera Utara juga mendukung untuk pasar manufaktur maupun konsumen.

“Jumlah penduduk yang besar, bonus demografi, tingkat upah yang kompetitif, dan sumber daya manusia yang memadai menjadikan demografi sumut an advantage like no other,”sebutnya.

Sebagai salah satu provinsi terbesar sebut dia, di Indonesia, Sumatera Utara juga memiliki fasilitas pendukung yang sangat mumpuni untuk meningkatkan investasi yang lebih baik.

Tercermin pada perbaikan infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia yang berkualitas, ketersediaan transportasi yang terintegrasi, pelabuhan, industri, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Hingga saat ini, terdapat 6 pelabuhan yang telah beroperasi, 2 diantaranya pelabuhan ekspor-impor; dan terdapat total 7 bandara, dimana 1 diantaranya yakni bandara Internasional Kualanamu telah terintegrasi dengan kereta bandara. Dengan konektivitas yang bermacam-macam ini, ekspor Sumatera Utara tumbuh tinggi dengan ekspor utama ke negara Tiongkok, Amerika, dan India.

“Saat ini, terdapat tujuh proyek investasi strategis yang siap untuk ditawarkan dari sisi kelengkapan dokumen dan telah kami promosikan secara efektif baik di dalam dan luar negeri. Tujuh proyek ini juga kami promosikan melalui booth yang tersedia di selasar ballroom hotel,” imbuh Arief. (JB Rumapea)

Facebook Comments Box
Translate »