12 Desember 2025

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

OJK Tegaskan Pasar Keuangan Naik, Ekonomi Kuat

Blinkiss.id, JAKARTA

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Rapat Dewan Komisioner Bulanan pada 27 November 2025 menyampaikan bahwa stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah dinamika global dan domestik bergerak moderat.

Secara global, bahwa kondisi perekonomian berada dalam fase stabil meskipun sejumlah indikator menunjukkan tanda moderasi di berbagai kawasan. Aktivitas manufaktur global terus berada di zona ekspansi, terutama di negara-negara maju, sementara perdagangan dunia cenderung mendatar.

Kebijakan moneter global juga relatif longgar, meski sentimen menuju tahun 2026 masih dipengaruhi risiko fiskal dan kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang.

Di Amerika Serikat, dinamika ekonomi cukup beragam. Usai penutupan pemerintahan selama 43 hari, pasar tenaga kerja mulai melandai meskipun klaim pengangguran masih rendah. The Fed menurunkan suku bunga 25 basis poin namun tetap memberi sinyal hawkish sejalan dengan tekanan inflasi yang masih tinggi.

Sementara itu, di kawasan Eropa, indikator permintaan dan penawaran menunjukkan stagnasi. Risiko meningkat akibat gejolak keuangan Inggris terkait kekhawatiran fiskal, serta ketidakstabilan politik di Perancis yang turut memicu penurunan peringkat utang negara, Jumat (12/12/2025)

Selanjutnya Tiongkok, sejumlah indikator permintaan utama berada di bawah ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025 melambat, konsumsi rumah tangga masih tertahan, dan aktivitas sektor properti serta penjualan ritel mencatat perlambatan.

Sementara itu, ekonomi Indonesia tetap solid pada pertumbuhan ekonomi triwulan III mencapai 5,04 persen (yoy), disertai PMI manufaktur yang bertahan dalam zona ekspansi. Meski demikian, permintaan domestik perlu terus diperkuat mengingat masih moderatnya inflasi inti, kepercayaan konsumen, serta kinerja penjualan ritel, semen, dan kendaraan.

Selama 2025, sektor jasa keuangan menunjukkan ketahanan yang kuat. Di pasar modal, tekanan yang terjadi pada akhir triwulan I akibat sentimen negatif global berhasil dipulihkan melalui kebijakan adaptif seperti buyback tanpa RUPS, penyesuaian batas trading halt, dan asymmetric auto rejection. IHSG kemudian kembali menguat dan mencatat berbagai rekor tertinggi sepanjang 2025, merefleksikan kepercayaan investor.

Kinerja intermediasi mencatat moderasi pertumbuhan kredit perbankan dan pembiayaan, khususnya pada sektor yang terpengaruh perlambatan ekonomi riil. Pertumbuhan premi asuransi, khususnya asuransi jiwa, juga melambat.

Meski demikian, ketahanan industri jasa keuangan tetap kuat ditopang permodalan solid, pencadangan memadai, dan profil risiko terkendali. Fondasi ini menjadi ruang ekspansi bagi sektor keuangan ke depan, terutama melalui pendalaman pasar, perluasan akses pembiayaan, serta penguatan tata kelola.

OJK menegaskan komitmen agar SJK terus mendukung program prioritas pemerintah dengan tetap menjaga prinsip manajemen risiko dan tata kelola yang baik.

Pada November 2025, kinerja pasar modal melanjutkan tren positif seiring stabilnya perekonomian nasional. IHSG ditutup pada level 8.508,71 atau naik 4,22 persen (mtm) dan 20,18 persen (ytd). Pada 26 November, IHSG mencatat rekor tertinggi di level 8.602,13 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.711 triliun.

Likuiditas pasar meningkat signifikan, mencatat Rata-Rata Nilai Transaksi Harian tertinggi sepanjang masa sebesar Rp23,14 triliun. Pertumbuhan investor ritel juga pesat, dengan penambahan 476 ribu investor baru pada November, sehingga total investor mencapai 19,67 juta atau naik 32,29 persen sepanjang tahun.

Penghimpunan dana korporasi di pasar modal mencapai Rp238,68 triliun (ytd) yang melampaui target Rp220 triliun. Terdapat 18 emiten baru dengan nilai penghimpunan Rp13,30 triliun, sementara pipeline penawaran umum berjumlah 35 rencana dengan indikasi dana Rp32,29 triliun.

Facebook Comments Box
Translate ยป