Pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala Kecewa, Ancam Gelar Aksi di Kantor Wali Kota Medan

MEDAN, BLINKISS – Harapan para pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala untuk mendapatkan perbaikan infrastruktur seolah menemui jalan buntu. Janji-janji pemerintah hanya tinggal kata-kata, sementara kondisi pasar semakin memprihatinkan. Jalanan rusak, drainase tersumbat, dan fasilitas yang tak layak menyebabkan jumlah pedagang menyusut drastis. Dari 769 pedagang, kini hanya tersisa 169.
Rasa frustrasi pun memuncak. Mereka lelah menunggu janji yang tak kunjung ditepati. Jika kondisi ini terus dibiarkan, para pedagang berencana turun ke jalan dan menggelar aksi di Kantor Wali Kota Medan.
Ferdi Sembiring, Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala (P3IKB), didampingi segenap pengurus, menceritakan bahwa perjuangan mereka telah dimulai sejak 2021. Berulang kali mereka mengajukan permohonan perbaikan ke PD Pasar dan menghadiri audiensi dengan DPRD Medan. Namun, hasilnya nihil. Setiap kali mereka menanyakan perkembangan, jawabannya selalu sama: Tunggu.
“PD Pasar berdalih tidak memiliki anggaran. Bahkan, THR pegawai pun belum bisa dibayarkan saat itu. Kami disuruh menunggu tiga bulan, tetapi setelah itu tetap tidak ada kepastian. Sampai sekarang, janji tinggal janji,” ungkap Ferdi dengan nada kecewa, Kamis (20/3/2025).
Tak ingin pasrah, pedagang terus menyurati instansi terkait, berharap ada solusi nyata. Pada Agustus 2022, setelah tidak melihat progres apa pun, mereka menggelar aksi di pasar setelah melakukan upacara kemerdekaan sebagai bentuk protes terhadap ketidakpedulian pemerintah.
“Kami berharap ada perubahan, tetapi justru semakin kacau. Saat Dirut PD Pasar, Suwarno, dicopot, kekhawatiran kami bertambah. Seharusnya ada kesinambungan kebijakan, bukan malah semua yang sudah disepakati ikut hilang,” tegasnya.
Menanggapi keluhan pedagang, Lurah Kwala Bekala, Irwanta Ginting, menyatakan akan segera mengambil langkah-langkah konkret. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan perbaikan di Pasar Inpres Kwala Bekala dapat segera direalisasikan.
“Saya memahami kekecewaan para pedagang. Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak PD Pasar dan dinas terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Pasar yang sehat dan bersih adalah hak para pedagang dan pembeli,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Sementara itu, anggota DPRD Medan, Jusuf Ginting Suka, yang juga memiliki latar belakang sebagai pedagang di pasar tersebut, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia mengakui bahwa kondisi pasar saat ini memang sangat memperihatinkan.
“Saya memahami betul bagaimana susahnya berdagang dalam kondisi seperti ini. Saya sendiri dulu berdagang di pasar ini, dan melihat keadaan sekarang sungguh menyedihkan. Saya akan memperjuangkan perbaikan pasar ini agar pedagang bisa kembali berjualan dengan nyaman dan sejahtera,” ujar Jusuf dengan penuh semangat, Kamis (20/3/2025).
Jusuf berjanji akan membawa aspirasi para pedagang ini ke DPRD Medan dan mendesak pemerintah untuk segera bertindak.
Dalam pertemuan panjang dengan wartawan di Pasar Inpres Kwala Bekala, Ferdi menegaskan bahwa kesabaran para pedagang telah habis. Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, mereka akan menggelar aksi besar-besaran di Kantor Wali Kota Medan.
“Kami tidak meminta yang muluk-muluk, hanya hak kami sebagai pedagang. Jika kondisi jalan dan drainase diperbaiki, jumlah pedagang akan meningkat, ekonomi akan pulih. Kami sudah terlalu lama menunggu, sekarang saatnya pemerintah membuktikan janji mereka,” tegasnya.
Kini, bola ada di tangan pemerintah. Akankah mereka menepati janji atau membiarkan para pedagang terus berjuang sendiri? (Agung)