20 September 2024

Blinkiss ID

Berita dan Video Kilat Terkini

Pelaku Penganiayaan Ayah dan Paman Cs Terhadap Anak Kandung Belum Tertangkap

3 min read

MEDAN-BLINKISS.ID- Peristiwa tersebur terjadi di Jalan Garu I Medan Amplas Simpang Limun Medan pada hari Selasa, tanggal 04 Juni 2024 malam sekira pukul 20.00 Wib.

Pada malam itu Andrian ditelepon ayahnya Arman untuk datang ke rumah neneknya Butet mamak ayahnya yang beralamat di Jalan:garu 1 Medan Amplas untuk memberikan uang guna untuk melamar kerja. Tak lama kemudian Andrian pun datang ke rumah neneknya Butet.

Setelah sampai di halaman rumah neneknya Butet, Andrian dimarahin sama adik neneknya (nenek Ida), maka terjadi pertengkaran di rumah nenek butetnya itu, dibantu lagi adik ayahnya Iin dan keluarga ayahnya yang lain. Si Ida (adik neneknya) mengatakan,”ngapain kau datang kemari, kerja kau hanya minta uang aja. Mengapa kau biarkan mamak kau kawin lagi, lebih baik mamak kau jadi lonte dari pada jadi pelakor.

Lalu jawab Andrian,”biarlah, mereka kan sudah lama bercerai, selama itu mana ada ayah mau tahu sama kami. Bagaimana makan kami, sekolah kami, tempat tinggal kami, untung ada kawan sekolah mama dulu SMA yang mau nikah sama dia. Kalau tidak entah kemana nasib kami.

Kemudian ayah memanggil dan menarik tangan Andrian untuk masuk ke dalam rumah neneknya Butet. Sampai di dalam rumah neneknya butet, keluarga ayahnya semua menghampiri Andrian yaitu adik ayahnya Iin, adik neneknya Ida cs, menyerang sembari mengatakan,”mengapa kau katakan kami semua ini keturunan anjing”.

Langsung kata Andrian,”mana ada kubilang begitu. Siapa yang bilang. Lalu kata bounya si Syaipul yang bilang sepupu ayahnya. Lalu jawab Andrian,”mana dia Kemudian Syaipul pun datang lalu terjadilah pertengkaran, dan dia langsug memukul wajah Andrian beberapa kali lalu memegang kerah baju dan mendorong lalu menghempaskannya ke tembok (dinding batu) hingga kepala terbentur.

Saat Andrian hendak membalas, tiba-tiba ayah dan adik neneknya Ida, bounya Iin dan keluarga mereka semua main keroyok sambil memegangi tangan Andrian, hingga tak ada daya hendak membalas, melihat kejadian itu nenek Butet langsung “menjerit dan memeluk” untuk melindungi cucunya hingga pingsan. Tak lama setelah itu Andrian pun pulang dengan kesal ke rumah bundanya di Amplas berkisar jam 10.00 Wib pada malam itu, lalu menceritakan kejadian tersebut.Dan mereka langsung pergi melapor ke Polsek Patumbak.

Sampainya di Polsek, berjumpa dengan Polisi piket yang ada di dalam ruangan piket pada malam itu dan menceritakan kejadian tersebut, lalu Polisi yang piket mengatakan:”Bu, kan enggak ada nampak kenak apa-apa anak ibu, “pulang saja bu dan berdamai saja namanya keluarga,”imbuhnya. Dengan sangat kesal dan kecewa sudah larut malam Andrian dan ibunya pulang, mereka berdua menangis tak tahu lagi mau mengadu kemana.

Namun besok harinya hari Rabu tanggal 05 juni 2024 Andrian dan ibunya pergi melapor ke SPKT Polrestabes Medan, disana mereka mendapatkan layanan lalu menceritakan kejadian kepada Polisi Juper Viktor Rambe dan mendapatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan(STPL) Nomor: LP/B/1582/IV/2024/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.

Selanjutnya Andrian dan ibunya dibawa ke bagian Kasatserse Polrestabes diminta keterangan nya sama Juper untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tentang kronologis kejadian, setelah selesai langsung memberikan surat pengantar untuk segera visum ke RS Pirngadi Medan.

Setelah selesai visum, perawat menyuruh untuk membayar biaya administrasi. Lalu dokter menyarankan Andrian supaya meronsenkan kepala dan telinganya kembali, lalu memberikan surat hasil pemeriksaan untuk diserahkan kembali ke Satserse Polrestabes Medan. Sejak hari Rabu tanggal 05 juni 2024, telah membuat Pengaduan Penganiayaan ke Polrestabes Medan.

Keterangan yang diterima dari pihak korban,”sampai hari ini tanggal:19 Juni 2024 belum ada respon ataupun tindakan penangkapan dan pemeriksaan kepada pelaku penganiayaan dan saksi-saksi untuk diperiksa,”imbuhnya kesal. Harapan ibunya,”memohon kepada bapak Kapolda Sumut untuk membantu proses kelanjutan penganiayaan anak saya Andrian Pohan ini,”tuturnya. **Erianto EGA.

Facebook Comments Box
Translate »