Pelaku UKM Didorong Jadikan Produk Hilir Sawit Sebagai Ikon Garut
2 min readGARUT –
PT Hai Sawit Indonesia dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan kegiatan praktik hilirisasi sawit skala UKM bertajuk “Peran UKMK Sawit untuk Penguatan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Garut”. Acara ini berlangsung pada Kamis 21 November di Garut, Jawa Barat, dengan antusiasme peserta yang tinggi.
BPDPKS adalah lembaga noneselon di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit sesuai kebijakan pemerintah. Lembaga ini dibentuk berdasarkan amanat Pasal 93 UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, dengan fungsi utama menghimpun dana dari pelaku usaha perkebunan melalui mekanisme CPO Supporting Fund (CSF) untuk mendukung program pengembangan sawit berkelanjutan.
Beberapa program BPDPKS meliputi peremajaan sawit rakyat (PSR), pengembangan sarana dan prasarana, penelitian, pemanfaatan bahan bakar nabati, hingga promosi dan pengembangan UKM sawit. Di antara produk UKM berbasis sawit yang sudah dikembangkan adalah batik sawit, kerajinan lidi sawit, lilin sawit, handsoap, helm sawit, produk kecantikan, handsanitizer, pakan ternak, gula sawit, dan berbagai produk pangan
Mendorong UKM Sawit Go International
Sebagai bagian dari kolaborasi dengan BPDPKS, PT Hai Sawit Indonesia mengadakan praktik hilirisasi sawit skala UKM. Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar membuat sabun berbahan dasar minyak sawit, tetapi juga diajarkan cara memanfaatkan platform penjualan online untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Direktur PT Hai Sawit Indonesia, M. Danang MRQ, mengatakan, UKM dan koperasi adalah motor penggerak ekonomi masyarakat. “Kami berharap produk berbasis minyak sawit ini dapat menjadi ciri khas atau ikon Garut sebagai salah satu daerah penghasil sawit,” katanya saat pembukaan kegiatan itu, kemarin.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Diskop Garut, Asep Mulyana MSi, Akademisi Sekolah Vokasi IPB, Emil Wahdi MSi, serta perwakilan dari PT Tugro Indo Bersaudara.
Pada kesempatan itu Asep Mulyana memperkenalkan program baru bernama Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ca’ang, inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan subsidi bunga melalui Bank Jabar. “Program ini bertujuan meringankan pembiayaan UKM agar mereka dapat berkembang dan meningkatkan daya saing,” ujarnya.
Sementara itu, Anwar Sadat, Senior Staff BPDPKS, menyatakan, kelapa sawit saat ini tidak hanya sebagai bahan baku produk seperti sabun, sampo, atau margarin, tetapi juga memiliki potensi sebagai energi terbarukan. “Inovasi berbasis sawit mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing UKM di pasar global,” ujarnya.
Melalui praktek hilirisasi sawit ini, diharapkan muncul lebih banyak inovasi dan peningkatan produktivitas di sektor UKM berbasis sawit. Program seperti ini diyakini dapat memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat Garut dan sekitarnya.(Red)